Kesultanan Kutai Gelar Syukuran HUT ke-88 Sultan HAM Salehoeddin II Sultan Kutai HAM Salehoeddin II memotong Tambak Rasul pada acara syukuran hari ulang tahunnya yang ke-88 Photo: Humas Kukar/Hayru Abdi
Sultan HAM Salehoeddin II memberikan potongan Tambak Rasul pertama kepada Wabup HM Ghufron Yusuf Photo: Humas Kukar/Hayru Abdi
|
KutaiKartanegara.com - 01/11/2012 22:23 WITA
Kesultanan Kutai Kartanegara ing Martadipura tadi siang menggelar syukuran ulang tahun ke-88 Sultan H Adji Mohd Salehoeddin II yang jatuh pada 24 Oktober lalu.
Acara syukuran yang digelar di Kedaton Kutai Kartanegara itu ditandai dengan pemotongan Tambak Rasul oleh Sultan H Adji Mohd Salehoeddin II. Tambak Rasul sendiri merupakan nasi ketan yang dipadatkan dan dibentuk bertumpuk ke atas. Di bagian atasnya terdapat telur rebus dan inti atau parutan kelapa yang dimasak dengan gula merah.
Oleh Sultan Kutai, potongan Tambak Rasul kemudian diberikan kepada Wabup Kutai Kartanegara (Kukar) HM Ghufron Yusuf, Ketua DPRD Awang Yacoub Luthman, Plt Sekkab Kukar Edy Damansyah, Dandim 0906/TGR Letkol Inf Dendi Suryadi serta kerabat Kesultanan dan pejabat Pemkab
lainnya.
Dikatakan Menteri Sekretaris Keraton HAP Gondo Prawiro, Sultan HAM Salehoeddin II telah bertahta sejak tahun 1991 silam. Salah satu tugas Kesultanan yaitu untuk mempertahankan adat, budaya dan seni peninggalan leluhur. "Tak gampang melestarikan adat istiadat dan budaya leluhur di masa kini. Terlebih memasuki era globalisasi saat ini," ujarnya.
Yang patut diwaspadai sekarang, lanjut Gondo Prawiro adalah semakin menipisnya kecintaan terhadap adat dan budaya asli, akibat pengaruh era globalisasi tersebut.
Oleh karena itu, Keraton Kesultanan Kutai merupakan benteng terakhir dalam melestarikan peninggalan leluhur. Jadi Keraton harus diakui sebagai benteng pertahanan terakhir budaya bangsa. "Karena tugas Keraton adalag melestarikan adat, budaya dan seni adi luhung tersebut," katanya.
Acara syukuran Sultan Kutai yang berlangsung sederhana ini dimeriahkan pula dengan tarian Ganjar Ganjur yang dibawakan oleh para cucu Sultan HAM Salehoeddin II. (her)
|