Warga Lobang Perak Loa Kulu Laksanakan Sedekah Bumi
Aneka makanan yang tersaji pada acara Sedekah Bumi kemudian dibagikan kepada seluruh warga yang hadir Photo: Humas Kukar/Hayru Abdi
|
KutaiKartanegara.com - 25/10/2012 00:26 WITA
Sebagai ungkapan syukur kepada Tuhan atas hasil panen yang melimpah, warga Dusun Lobang Perak, Desa Sumber Sari, Kecamatan Loa Kulu, belum lama ini menggelar acara sedekah bumi.
Sedekah bumi sendiri merupakan tradisi yang tumbuh dan berkembang di tengah kehidupan masyarakat Jawa. Dan warga Lobang Perak yang didominasi warga pendatang asal Jawa Timur itu tak ingin melupakan tradisi warisan nenek moyang mereka.
Acara yang dihadiri para sesepuh desa dan tokoh masyarakat setempat bersama puluhan warga lainnya ini digelar di balai desa yang berukuran kira-kira tak lebih dari satu lapangan bulutangkis.
Aneka macam makanan tersaji di tengah-tengah balai, mulai dari nasi putih, nasi tumpeng, bubur merah, ketan, singkong, ayam bakar hinga buah-buahan.
"Ini merupakan ungkapan terima kasih atas air dan tanah serta semua yang telah diberikan Allah sehingga warga kami bisa panen, serta tetap selalu diberkahi," kata Taufik, aparat Desa Sumber Sari.
Selain itu, lanjutnya, kegiatan bersih desa itu dimaksudkan untuk melestarikan budaya. "Biar anak-anak dan pemuda bisa melihat dan belajar atas kegiatan yang dilakukan, sehingga di masa akan datang budaya tersebut dapat tetap terpelihara," jelasnya.
Kegiatan sedekah bumi ini diawali dengan pembacaan ikrar oleh tokoh adat setempat. Setelah pembacaan ikra bersih desa yang disampaikan dalam bahasa Jawa itu, salah seorang tokoh agama kemudian membacakan doa di hadapan aneka makanan tadi.
Usai pembacaan doa, aneka makanan yang telah tersedia kemudian dibagikan secara merata kepada seluruh warga. Uniknya, warga terlebih dahulu diberi secarik daun pisang. Daun tersebut kemudian diisi dengan aneka makanan tersebut.
Aneka makanan tersebut tidak dimakan di tempat, melainkan dibawa pulang ke rumah-masing-masing. Setelah makanan habis terbagi, acara pun berakhir. Setelah saling bersalaman, warga pun meninggalkan balai desa dengan membawa bungkusan aneka makanan yang telah didoakan. (her)
|