Kukar Wakili Kaltim di Festival Maulid Nusantara Suguhkan Prosesi Pernikahan dan Naik Ayun Tim kesenian Kukar saat menyuguhkan prosesi adat pernikahan Kutai di ajang FMN 2012 Photo: Humas Kukar/Dewi
Upacara tasmiyah dan naik ayun ikut ditampilkan pada ajang FMN 2012 di Jakarta Photo: Humas Kukar/Dewi
|
KutaiKartanegara.com - 14/10/2012 22:53 WITA
Tim kesenian Kutai Kartanegara (Kukar) yang mewakili Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) di ajang Festival Maulid Nusantara (FMN) VII Tahun 2012 berhasil memukau para penonton saat tampil di pentas Jakarta Islamic Center (JIC), Sabtu (13/10) kemarin.
Dalam penampilannya di FNM 2012, tim kesenian Kukar yang diwakili Lembaga Seni Qasidah Indonesia (LASQI) Kukar ini menyuguhkan 2 prosesi adat masyarakat Kutai yakni upacara pernikahan Kutai serta prosesi tasmiyah dan naik ayun untuk bayi yang baru dilahirkan.
Kegiatan FMN VII 2012 berlangsung mulai Kamis (11/10) lalu dan dibuka secara simbolis oleh Wakil Menteri Agama (Wamenag) RI Nasaruddin Umar. Event tahunan yang mengambil tema "Cinta Rasulullsh SAW, Cinta Perdamaian" ini baru berakhir hari Minggu (14/10).
Wamenag Nasaruddin Umar dalam sambutannya mengatakan, tujuan digelarnya FMN ini adalah untuk menumbuhkembangkan nilai-nilai keteladanan terhadap Nabi Muhammad SAW, agar masyarakat dapat mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Selain itu, kegiatan ini dimaksudkan untuk meningkatkan silahturahmi budaya dan adat istiadat dari berbagai provinsi di Indonesia sehingga semakin memperkokoh rasa persatuan dan kesatuan bangsa dan mengembangkan promosi wisata religi, potensi ekonomi serta hasil industri kerajinan setiap provinsi seluruh Indonesia.
Menurut Nasaruddin, FMN VII 2012 diikuti 10 Provinsi di Indonesia. Dia berharap ke depan, akan banyak lagi provinsi lain yang berpartisipasi di ajang FMN tahun mendatang.
Sementara Asisten IV Setkab Kukar, H Bahrul, yang hadir pada kegiatan tersebut mengatakan sangat bangga dengan penampilan tim kesenian Kukar yang dapat mewakili provinsi Kaltim di FMN 2012.
"Karena dengan demikian, kita bisa lebih memperkenalkan adat istiadat daerah Kutai kepada masyarakat Indonesia yang belum mengetahui," demikian katanya. (dew)
|