Dr Syaukani: Hutan Merupakan Amanah yang Harus Dijaga
Bupati Kukar Dr H Syaukani HR MM Photo: Agri
|
KutaiKartanegara.com - 05/09/2005 22:43 WITA
Kutai Kartanegara (Kukar) merupakan kabupaten yang memiliki wilayah cukup luas dan sebagian besar wilayahnya merupakan kawasan hutan, baik berupa hutan produksi, HTI (Hutan Tanaman Industri), hutan konservasi dan juga sebagai kawasan hutan pendidikan, yang merupakan kekayaan alam karunia Tuhan YME yang tak ternilai harganya sehingga wajib disyukuri.
Demikian hal tersebut dikatakan Bupati Kukar Dr H Syaukani HR MM ketika memberikan sambutan pada pembukaan Seminar Nasional Masyarakat Peneliti Kayu Indonesia (Mapeki) VIII 2005 di Hotel Singgasana Tangga Arung, Tenggarong, Sabtu (03/09) lalu.
"Karunia yang diberikanNya harus dipandang sebagai amanah. Oleh karena itu, hutan harus diurus dan dimanfaatkan dengan akhlak mulia dalam rangka beribadah, sebagai perwujudan rasa syukur kepada Tuhan," ujar H Syaukani HR.
Ditambahkannya, hutan merupakan modal pembangunan yang memiliki manfaat nyata bagi kehidupan dan penghidupan manusia, baik manfaat ekologi, sosial budaya maupun ekonomi, secara seimbang dan dinamis. "Untuk itu hutan harus diurus dan dikelola, dilindungi dan dimanfaatkan secara berkesinambungan bagi kesejahteraan masyarakat, baik generasi sekarang maupun yang akan datang," tegasnya.
Menurut Syaukani, untuk mengurus hutan agar lestari diperlukan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas, penguasaan ilmu dan teknologi yang didasari dengan iman dan takwa, melalui penyelenggaraan penelitian dan pengembangan, pendidikan dan latihan serta penyuluhan kehutanan yang berkesinambungan. "Namun dalam penyelenggaraan pengembangan SDM melalui ilmu pengetahuan dan teknologi, wajib memperhatikan kearifan tradisional serta kondisi sosial budaya masyarakat," katanya.
Lebih lanjut Syaukani menyinggung Taman Hutan Raya Bukit Soeharto (THRBS) di Kecamatan Samboja yang merupakan suatu kawasan konservasi di Kukar. Menurutnya, THRBS kaya akan berbagai spesies tanaman dan satwa yang perlu dipertahankan keberadaannya disamping sebagai penyerap karbon, pengendali banjir, dan erosi.
Dikatakan Syaukani, Pemkab Kukar merencanakan akan bekerjasama dengan Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman Samarinda dan Universitas Kutai Kartanegara dalam pengelolaan kawasan Bukit Soeharto dan Pulau Kumala. "Diharapkan kawasan tersebut menjadi lebih dapat difungsikan untuk kegiatan konservasi dan pemanfaatan hasil hutan secara efisien," demikian katanya. (win)
|