Kementerian Pariwisata Serius Kembangkan Erau
Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif RI serius untuk menjadikan pesta adat Erau sebagai wisata andalan Photo: Agri
|
KutaiKartanegara.com - 08/08/2012 16:30 WITA
Keunikan pesta adat Erau ternyata mendapat perhatian serius dari Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif (Parekraf) Republik Indonesia (RI) untuk dijadikan sebagai salah satu wisata andalan di Tanah Air.
Kendati demikian, pihak Kementerian Parekraf menyarankan agar pesta adat Erau dikemas lebih menarik lagi jika ingin lebih banyak menarik minat wisatawan, khususnya wisatawan mancanegara.
Hal tersebut dikatakan Wakil Menteri (Wamen) Parekraf RI Sapta Nirwandar saat memimpin rapat pembahasan pengembangan Erau dan pengembangan Festival Toraja di Jakarta, Selasa (07/08) kemarin.
Turut hadir dalam rapat tersebut di antaranya adalah Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Rita Widyasari, Sekkab HAPM Haryanto Bachroel, Kepala Dinas Kebudayaan & Pariwisata Kukar Sri Wahyuni, Kepala Bappeda Totok Heru Subroto dan budayawan Kukar, Budi Warga. Selain itu hadir pula budayawan ternama di Indonesia Prof Wardono Wiryo Kusumo dan Prof Frengky Raden dari Institut Kesenian Jakarta, serta jajaran Pemkab Toraja, Sulawesi Selatan.
Menurut Sapta, upaya Pemkab Kukar untuk melestarikan Erau sekaligus sebagai event yang menjadi magnet pariwisata, patut diacungi jempol. Hanya saja, agenda pariwisata tahunan yang digelar saban Juli di kota Tenggarong tersebut perlu dipoles agar lebih berkelas.
"Pelaksanaan Erau sudah bagus, namun jika ingin jadi event berkelas perlu dikemas semenarik mungkin. Sehingga mampu membangkitkan ekonomi kreatif warga," ujarnya.
Oleh karena itu, lanjutnya, Kementerian Parekraf RI serius untuk mengembangkan Erau agar mampu menjadi tujuan wisata nasional bahkan Internasional.
Menurut Sapta, pihaknya menggandeng Prof Wardono Wiryo Kusumo dan Prof Frengky Raden untuk membantu melakukan pengamatan serta merumuskan kemasan Erau agar dapat mendunia.
Sementara dikatakan Prof Wardono, dari beberapa rangkaian kegiatan Erau perlu dipilih kegiatan apa yang paling menarik dan unik. Misalnya, budaya masyarakat asli dalam upaya mempetahankan lingkungan hidup. "Karena saat ini yang paling menarik itu adalah lingkungan hidup yang asri dan budaya masyarakat yang terjaga," ujarnya.
Selain itu, lanjutnya, masyarakat juga harus terlibat terutama dalam mempertahankan budaya. Baik itu bahasa, kuliner dan kegiatan sehari-hari.
Menanggapi hal tersebut, Bupati Kukar Rita Widyasari mengatakan sangat berterimakasih atas keseriusan Kementerian Parekraf RI untuk mengembangkan Erau sebagai event wisata nasional bahkan internasional.
"Kami juga siap mendukung dengan membenahi berbagai fasilitas penunjang wisata Kukar, misalnya infastruktur jalan maupun jembatan," ujarnya. (her/win)
|