Bupati Kukar Tutup Erau 2012 Naga Dibawa ke Kutai Lama Dua replika naga diangkat beramai-ramai menuju dermaga depan Museum Mulawarman untuk diberangkatkan ke Kutai Lama Photo: Agri
Putra mahkota Kesultanan Kutai melakukan tepong tawar terhadap 2 replika naga yang akan dibawa ke Kutai Lama Photo: Agri
|
KutaiKartanegara.com - 09/07/2012 01:08 WITA
Pesta adat Erau Pelas Benua Etam 2012 secara resmi ditutup Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Rita Widyasari di Keraton Kutai Kartanegara ing Martadipura (Museum Mulawarman), Tenggarong, Minggu (08/07) kemarin.
Penutupan Erau 2012 ini ditandai dengan pelaksanaan upacara Mengulur Naga dan Belimbur (siram-siraman air,red) sebagai puncak kemeriahan Erau yang paling dinanti-nanti masyarakat.
Bupati Rita Widyasari dalam sambutannya berharap agar pelaksanaan Erau dapat terus berlanjut dan ditingkatan. Rita juga mengajak para budayawan di Kukar untuk membantu merumuskan konsep yang lebih menonjolkan etnik dan kultur asli di Kukar, sehingga Erau ke depan bisa lebih meriah dan lebih menarik untuk disaksikan.
"Saya harap pariwisata Kukar lebih maju dengan banyak wisatawan yang berkunjung, sehingga berdampak meningkatnya pendapatan asli daerah," demikian harapnya
Selain itu, Bupati Kukar juga meminta kepada masyarakat untuk lebih meningkatkan kegiatan ekonomi kreatif sebagai pendukung daerah tujuan wisata. Produk ekonomi kreatif itu baik berupa kerajinan, kuliner, pakaian dan lain-lain yang bisa dijadikan oleh-oleh khas ketika wisatawan berkunjung ke Kukar. "Pemerintah siap bantu warga untuk mengembangkan ekonomi kreatif," ujarnya.
Beberapa petugas adat saat menaikkan naga ke sisi kapal Photo: Agri | | |
Sebelum upacara Mengulur Naga dimulai, terlebih dahulu dilakukan dengan pembacaan riwayat singkat tentang Naga di Kutai Lama. Setelah itu, Putra Mahkota HAP Adipati Praboe Anoem Soerya Adiningrat melakukan ritual tepong tawar terhadap 2 replika naga yang akan dibawa ke Kutai Lama, Kecamatan Anggana, yang merupakan ibukota pertama Kerajaan Kutai Kartanegara di masa silam.
Dua replika naga kemudian dibawa menuju dermaga depan Museum Mulawarman untuk dinaikkan di atas kapal. Setelah 3 kali berputar di sungai Mahakam di kota Tenggarong, kapal yang membawa naga berangkat menuju ke Kutai lama, dan singgah di Samarinda Seberang untuk dilaksanakan prosesi Naga Bekenyawa.
Sementara itu, saat Naga dibawa menuju ke Kutai Lama, Sultan Kutai H Adji Mohd Salehoeddin II melaksanakan prosesi Beumban, Begorok serta turun ke Rangga Titi.
Pada prosesi ini, Sultan Kutai memercikkan air Tuli yang diambil dari perairan Kutai Lama dengan mayang pinang. Air Tuli itu dipercikkan ke badan Sultan sendiri, kemudian ke orang-orang di sekelilingnya. Percikan air tuli oleh Sultan ini menjadi tanda bahwa Belimbur boleh dimulai. (win)
|