Erau Malam Pertama Sultan HAM Salehoeddin II Jalani Prosesi Bepelas Sultan Kutai HAM Salehoeddin II saat menjalani ritual Bepelas malam pertama di Keraton Kutai Kartanegara, Tenggarong, kemarin malam Photo: Humas Kukar/Rahman
Bupati Rita Widyasari didampingi Kadisbudpar Sri Wahyuni didaulat ikut menari bersama para penari putri membawakan Tari Kanjar Bini Photo: Humas Kukar/Rahman
|
KutaiKartanegara.com - 02/07/2012 23:40 WITA
Malam pertama Erau Adat Pelas Benua 2012 ditandai dengan digelarnya upacara adat Bepelas yang berlangsung di Keraton Kutai Kartanegara ing Martadipura atau Museum Mulawarman, Tenggarong, Minggu (01/07) malam.
Prosesi Bepelas malam pertama ini dilakukan langsung oleh Sultan Kutai H Adji Mohd Salehoeddin II, disaksikan para kerabat kesultanan serta undangan lainnya seperti Wakil Menteri Pariwisata & Ekonomi Kreatif RI Sapta Nirwandar, Wakil Gubernur Kaltim H Farid Wadjdy, pejabat Muspikab Kukar, Sultan Palembang Iskandar Mahmud Badaruddin
Upacara Bepelas diawali dengan tari-tarian oleh para Dewa (pawang wanita-red) sambil mengitari Ayu. Selain itu, anggota kerabat Kesultanan bersama undangan lain juga ikut menari membawakan tari Ganjur.
"Tarian sakral ini juga dilaksanakan dengan maksud untuk menjaga dan melindungi jalannya acara Bepelas dari perbuatan roh-roh yang jahat yang akan mengganggu," ujar Koordinator Sakral, Demong Nata Krama.
Setelah tari-tarian disuguhkan, Sultan Kutai HAM Salehoeddin II pun dijemput untuk memulai pelaksanaan ritual Bepelas. Seorang pimpinan Belian terlebih dahulu membaca mantera-mantera diiringi gamelan yang terus mengalun membawakan tembang Ireng-Ireng.
Ketika gong besar dibunyikan, Sultan kemudian meniti Tapak Leman yang didahului dengan menginjak sebuah batu pijakan. Tangan kanan Sultan memegang rentangan tali Juwita, sementara tangan kiri memegang rentangan Kain Cinde.
Sultan pun berjalan menuju Ayu yang telah berdiri. Tepat didepan gong Raden Galuh, Sultan pun berhenti untuk dipelas oleh seorang pawang yang disebut Belian.
Bersamaan dengan bersentuhnya kaki kanan Sultan pada gong tersebut, terdengar suara ledakan yang begitu keras dari arah dermaga yang berada di depan Keraton. Jumlah ledakan pada malam pertama Bepelas terdengar satu kali.
Setelah Belian membacakan mantera-mantera, Sultan berbalik ke belakang dengan tangan kanan memegang Kain Cinde dan tangan kiri memegang Tali Juwita.
Usai prosesi Bepelas, Sultan pun kembali memasuki ruang dalam istana untuk bersantap malam. Sementara tari-tarian pun kembali dilakukan para anggota kerabat Kesultanan Kutai lainnya. Di penghujung acara, Sultan dan undangan kembali ke ruang setinggil untuk menyaksikan tari-tarian. Bahkan Bupati Kukar Rita Widyasari ikut didaulat untuk membawakan tari Kanjar Bini bersama undangan wanita lainnya. (win/man)
|