Wakil Menteri Parekraf Buka Erau 2012 Suguhan tari massal turut memeriahkan upacara pembukaan Erau 2012 di Stadion Rondong Demang Photo: Agri
Wakil Menteri Parekraf RI Sapta Nirwandar menyalakan brong saat membuka Erau 2012 Photo: Agri
|
KutaiKartanegara.com - 02/07/2012 07:22 WITA
Usai prosesi Mendirikan Ayu, rangkaian acara Erau Adat Pelas Benua Etam dilanjutkan dengan upacara pembukaan yang berlangsung di Stadion Rondong Demang, Tenggarong, Minggu (01/07) siang.
Pembukaan Erau 2012 sendiri dilakukan oleh Wakil Menteri (Wamen) Pariwisata & Ekonomi Kreatif (Parekraf) Republik Indonesia Sapta Nirwandar. Pembukaan Erau ditandai pula dengan penyalaan 7 buah brong atau obor besar dari batang enau oleh Sapta Nirwandar, Gubernur Kaltim H Awang Faroek Ishak, Bupati Kukar Rita Widyasari, Putra Mahkota Kesultanan Kutai HAP Adipati Praboe Anoem Soerya Adiningrat, Ketua DPRD Kukar H Awang Yacoub Luthman, Pangdam VI Mulawarman Mayjen TNI Subekti dan Kapolda Kaltim Irjen Pol Bambang Widaryatmo.
Wamen Parekraf Sapta Nirwandar dalam sambutannya menantang Pemerintah Daerah Kaltim dan Kukar untuk mempromosikan pesta adat Erau sebagai tujuan wisata internasional.
"Jadi jangan hanya sebatas event wisata daerah dan nasional, tetapi Erau juga dipromosikan sebagai destinasi pariwisata Internasional," ujarnya.
Menurutnya upaya Pemkab Kukar melestarikan adat istiadat dan budaya kerajaan tertua di Indonesia ini sangat tepat. Karena sangat penting budaya dan nilai luhur bangsa terus dipelihara.
Upacara pembukaan Erau ditandai pula dengan penyerahan lukisan Sultan Kutai ke-14 AM Idris Photo: Agri | | |
Dikatakannya, sehingga warisan kerajaan tertua tersebut yang berupa adat istiadat dan seni budaya yang unik sangat pantas dan menarik untuk disaksikan siapa saja.
Menurut Sapta, Erau perlu dikenal di mancanegara, sehingga negara-negara yang masih menghargai kerajaan bisa tahu bagaimana hebatnya Indonesia yang memiliki dan melestarikan budaya kerajaan.
"Hanya bangsa yang besar dan maju yang mempertahankan kearifan lokal warisan adi luhung, contohnya Jepang dan Inggris yang maju tetap mempertahankan budaya," katanya.
Sementara dikatakan Bupati Kukar Rita Widyasari, meski kota Tenggarong kehilangan ikon yaitu jembatan Kartanegara, namun pihaknya tak patah arang untuk bangkit melanjutkan pembangunan, di antaranya melalui sektor pariwisata.
Dengan kearifan lokal yang dimiliki Kukar, lanjut Rita, merupakan modal utama dalam mengembangkan ekonomi kreatif. Dengan latar berlakang kerajaan tertua, berbagai potensi budaya dapat dikelola dan dikembangkan menjadi komoditas guna meningkatkan pendapatan asli daerah.
"Melalui Erau ini akan semakin memperkuat kecintaan pada adat, sekaligus memberikan informasi bagi investor tentang p0eluang investasi di Kukar, serta menjadi dorongan bagi masyarakat untuk mengimplementasikan ide kreatif yang menghasilkan," harapnya.
Upacara pembukaan Erau 2012 kemarin siang dimeriahkan pula dengan sajian tari massal bertajuk Semarak Budaya Erau Kutai Kartanegara serta penyerahan lukisan Adji Muhammad Idris yang merupakan Sultan Kutai Kartanegara ing Martadipura ke-14 (1732-1739) dari Pemkab Kukar kepada pihak Kesultanan Kutai. (win)
|