Kabupaten Kesultanan Wisata Seni Budaya Festival Erau Agenda Dokumen
       
Arsip Berita Gallery Download Direktori Data Forum Buku Tamu
RSUD A.M. Parikesit
Agenda/Events
Cerita Pendek

Akan Ku Tunggu
Oleh: Rhony Samlan

Beberapa menit lagi kapal fery akan segera berangkat. Akan tetapi mataku masih saja kesana kemari untuk mencari sesuatu. Atau lebih tepatnya seseorang. Biasanya setiap saat aku selalu berjumpa dengannya di kapal ini atau kapal satunya. Mengantri atau sudah berada di ...

RPU Siap Kemas Beras Varietas Lokal

Proses pengemasan beras di RPU Kutai Kartanegara, Tenggarong Seberang
Proses pengemasan beras di RPU Kutai Kartanegara, Tenggarong Seberang
Photo: Agri

KutaiKartanegara.com - 25/03/2012 22:39 WITA
Rice Processing Unit (RPU) Kutai Kartanegara (Kukar) menyatakan siap mengolah varietas padi asli lokal menjadi beras dalam kemasan dengan merk Gerbang Raja.


"Hal ini tentunya selain untuk melestarikan padi lokal, juga memotivasi petani kita agar tak meninggalkan menanam padi lokal warisan nenek moyang kita," ujar Kepala RPU Kukar Syahran.


Menurut Syahran, peminat beras dari varietas padi lokal cukup banyak. "Banyak yang tanya ke saya, apakah beras asli lokal kita juga ada dikemas," katanya.


Dijelaskannya, varietas lokal seperti jenis Mayas dan Gedagai sebenarnya pernah dikemas menjadi beras Gerbang Raja. Namun karena bahan bakunya sedikit, beras asli lokal tersebut cepat habis. Beras Mayas dan Gedagai juga terkenal dengan baunya yang harum dan nasinya yang pulen ketika dimasak.


Untuk itu, Syahran mengatakan siap membeli gabah kering giling varietas lokal dari petani untuk dijadikan beras dalam kemasan Gerbang Raja. "Pastinya kita beli dengan harga yang lebih tinggi dari pada harga gabah biasa atau non lokal," katanya.


Sekedar informasi, padi varietas lokal tersebut biasanya ditanam petani setempat secara organik pada lahan pegunungan atau dataran tinggi. Biasanya waktu panen pun lebih lama dari variteas non lokal. Jika padi non lokal bisa dipanen 3-4 kali setahun, varietas lokal seperti Mayas dan Gedagai hanya 2 bahkan 1 kali panen dalam setahun.


"Selain harum dan enak hal tersebut tentunya membuat padi lokal spesial, sehingga tak salah jika harganya cukup tinggi di pasaran," demikian kata Syahran. (her)

 
Pasang Iklan
Pasang Iklan
Username
Password  
Info Odah Etam
Politik & Peristiwa   Pemerintahan   Ekonomi & Bisnis   Hukum & Kriminal
Bambang Arwanto Dikukuhkan Sebagai Pjs Bupati Kukar
Tiga Paslon Peserta Pilkada Kukar 2024 Lakukan Pencabutan Nomor Urut
 
Bupati Edi Damansyah Paparkan Prestasi dan Capaian Pembangunan Kukar Tahun 2022
32 Pejabat Struktural dan Fungsional Pemkab Kukar Dimutasi
 
PT Tunggang Parangan Perbaharui MOU Dengan Kejari Kukar
Semangat Baru PT Tunggang Parangan Untuk Berikan PAD Bagi Kukar
 
Pelaku Teror Masjid Diringkus Polisi, Mengaku Sering Keluar Masuk Rumah Sakit Jiwa
IRT Pelaku Pembakaran Rumah Ditangkap Dalam Perjalanan ke Banjarmasin
             
Hiburan   Olahraga   Seni Budaya   Pendidikan
Kukarland Festival Jadi Agenda Tahunan di Kukar
Ada Pemecahan Rekor MURI di Kukarland Festival 2023
 
Susun Program Kerja 2023, Askab PSSI Kukar Laksanakan Kongres Biasa
Kalahkan LIP FC di Partai Final, TM FC Juara Liga 1 Askab PSSI Kukar 2022
 
Prosesi Mengulur Naga dan Belimbur Warnai Kemeriahan Erau 2024
Erau Adat Kutai Kembali Dilaksanakan, Sultan Kutai Jalani Ritual Beluluh
 
SMAN 3 Samarinda dan SMPN 1 Tenggarong Juara Umum LKBB The Velocity of Nusantara se-Kaltim 2022
Penantian Panjang Hingga 8 Tahun, Gedung Baru SMAN 1 Tenggarong Akhirnya Siap Digunakan
Arsip Berita Berdasarkan Tahun :  
Arsip Berita Berdasarkan Kategori :  
             
Kabupaten
Kecamatan
Kesultanan
Festival Erau
Seni Budaya
Kesah Loco
Cerita Pendek
Wisata
Direktori
KutaiKartanegara.com