Sultan Kutai Restui Beras Gerbang Raja
Sultan Kutai H Adji Mohd Salehoeddin II (kanan) didampingi Direktur Umum Perusda Tunggang Parangan Adenani saat melihat kemasan beras Gerbang Raja produksi RPU Kukar Photo: Dok. Perusda Tunggang Parangan
|
KutaiKartanegara.com - 17/03/2012 11:03 WITA
Rice Processing Unit (RPU) Kutai Kartanegara (Kukar) yang kini dikelola Perusda Tunggang Parangan telah beroperasi kembali untuk memproduksi beras berkualitas dengan nama Gerbang Raja.
Selain telah mendapat persetujuan dari Bupati Kukar Rita Widyasari, beras Gerbang Raja juga telah mendapat restu dari sesepuh masyarakat Kutai yakni Sultan Kutai Kartanegara ing Martadipura H Adji Mohd Salehoeddin II.
Restu dari Sultan Kutai diberikan saat jajaran Direksi Perusda Tunggang Parangan bersama Kepala RPU Kukar H Syahran bersilaturahmi ke kediaman Sultan Kutai di Tenggarong, Jumat (16/03) kemarin.
"Kedatangan kami juga untuk meminta restu Sultan dan didoakan agar produksi beras Gerbang Raja berjalan lancar," ujar Direktur Utama Perusda Tunggang Parangan, Erwinsyah, didampingi Direktur Umumnya Adenani.
Selain itu, lanjut Erwinsyah, pihaknya juga meminta persetujuan Sultan Kutai untuk penggunaan gambar Lembuswana yang merupakan simbol Kesultanan Kutai pada kemasan beras Gerbang Raja.
"Sultan merestui penggunaan gambar Lembuswana itu. Hal ini tentunya merupakan tantangan bagi kami untuk makin mengembangkan beras yang diharapkan menjadi kebanggaan Kukar ini," ungkap pria yang akrab disapa Erwin ini.
Ditambahkan Erwin, RPU Kukar saat ini giat memproduksi beras merk Gerbang Raja dalam kemasan 1 kg, 2 kg, 5 kg, 10 kg serta 20 kg. Dengan kemasan berbagai ukuran tersebut, diharapkan beras Gerbang Raja bisa menjangkau berbagai kalangan.
"Tak hanya untuk memenuhi pasar lokal, diharapkan beras Gerbang Raja bisa mengisi kebutuhan di pasar kabupaten/kota lainnya di Kaltim," harap Erwin.
Sementara dikatakan Kepala RPU Kukar H Syahran, RPU Kukar mampu memproses 4 ton gabah kering giling menjadi beras dalam waktu 1 jam. Beras yang dihasilkan juga bisa langsung dipisahkan berdasarkan kualitasnya.
"Misalnya kualitas beras kepala, yaitu dengan butiran beras yang utuh dan beratnya cukup. Sehingga beras yang patah-patah langsung terpisahkan dengan beras yang bagus. Jadi yang kita kemas dalam beras Gerbang Raja adalah beras kepala yang bagus," ujarnya
Untuk memasok gabah bagi keperluan produksi beras Gerbang Raja, lanjut Syahran, pihaknya bekerjasama dengan para petani. "Agar stok gabah kering giling sebagai bahan baku beras Gerbang Raja dapat terus terjaga," pungkasnya. (win)
|