Bupati Kukar Temui Menteri PU Bahas Percepatan Pembangunan Jembatan Menteri PU Djoko Kirmanto saat berdialog dengan Bupai Kukar Rita Widyasari dan Ketua DPRD Awang Yacoub Luthman Photo: Humas Kukar/Heru Abdi
Bupati Rita Widyasari saat menemui Menteri PU Djoko Kirmanto di Jakarta Photo: Humas Kukar/Heru Abdi
|
KutaiKartanegara.com - 19/01/2012 23:35 WITA
Pemkab Kutai Kartanegara (Kukar) berupaya agar 2 buah jembatan baru dapat segera dibangun di kota Tenggarong dan Loa Kulu. Untuk jembatan di Tenggarong, direncanakan tetap di lokasi Jembatan Kartanegara yang runtuh pada 26 November 2011 silam.
Hal tersebut disampaikan Bupati Rita Widyasari saat bertemu Menteri Pekerjaan Umum (PU) Djoko Kirmanto di Jakarta, Rabu (18/01) kemarin, untuk memaparkan tentang percepatan pembangunan jembatan di Kukar.
Menurut Rita, berdasarkan saran teknis dari Lembaga Afiliasi Penelitian dan Industri (LAPI) Institut Teknologi Bandung (ITB), ada dua alternatif desain untuk pembangunan jembatan di Tenggarong, yakni model suspension bridge atau jembatan gantung dan arch bridge atau jembatan pelengkung.
"Pilihan pertama adalah jembatan gantung yang mirip dengan bentuk jembatan lama, namun dengan desain yang lebih kokoh. Selain itu, beberapa komponen jembatan yang lama masih dapat digunakan seperti pylon (tiang utama), sebagian kabel utama, serta tata guna lahan di kedua ujung jembatan," ujarnya.
"Pilihan kedua yaitu jembatan pelengkung dari baja. Untuk pembangunan jembatan di Tenggarong ini, kami lebih condong untuk membangun persis di posisi yang lama, karena lebih menghemat biaya dan bisa selesai lebih cepat yaitu hanya 1,5 tahun," jelasnya.
Namun, lanjut Rita, sebelum proses pembangunan jembatan tersebut dimulai, harus ada perlakuan teknis untuk mengamankan dan menurunkan kedua pylon atau tiang utama Jembatan Kartanegara yang masih tersisa. "Untuk itu kami minta petunjuk dari Kementerian PU tentang penanganan pylon itu," harapnya.
Sedangkan untuk jembatan di Loa Kulu yang letaknya 10 km dari Teggarong, bentuknya direncanakan mirip dengan Jembatan Suramadu yang merupakan cable stayed bridge atau jembatan kabel cancang.
"Pembangunan jembatan di Loa Kulu sebenarnya telah direncanakan sejak tahun 2010 lalu. Selain untuk membuka akses baru serta mengurangi beban jembatan di Tenggarong," ungkapnya.
Untuk pembangunan dua jembatan tersebut, tambah Rita, anggaran yang dibutuhkan mencapai kurang lebih Rp 790 milyar. Sedangkan Pemkab Kukar mengalokasikan anggaran tahun ini sebesar Rp 100 milyar.
Dikatakan Rita, pembangunan dua jembatan di Tenggarong dan Loa Kulu sangat diperlukan sebagai pemecah akses untuk memperlancar arus perekonomian masyarakat, serta menghindari kemacetan jika dilangsungkan event besar di Kukar, misalnya Erau yang merupakan upacara adat tahunan.
"Kami mohon Bapak bisa membantu pembiayaan, serta membantu secara teknis dan administrasi tentang pembangunan jembatan yang kami rencanakan," harap Rita kepada Menteri PU.
Sementara dikatakan Menteri PU Djoko Kirmanto, pihaknya akan mengkaji semua usulan tersebut. "Tentunya ini semua harus dikaji, agar nantinya jembatan yang dibangun tak hanya lebih cepat selesai, tetapi juga harus kokoh, efisien dan indah," demikian kata Djoko.
Turut serta dalam pertemuan tersebut di antaranya adalah Ketua DPRD Kukar Awang Yacoub Luthman, Asisten II Edi Damansyah, Kepala Bappeda Totok Heru Subroto, Kepala Dinas PU Didi Ramyadi, Kabag Pembangunan Chairul Anwar dan Kabag Humas Protokol Sri Wahyuni. (her)
|