HMI-KAMMI Tuntut Pengusutan Perkara Jembatan Kartanegara Asisten I Setkab Kukar H Chairil Anwar (tengah) saat menerima para pengunjukrasa dari HMI dan KAMMI Photo: Agri
Mahasiswa menyerahkan tuntutan mereka kepada Pemkab Kukar yang diterima Asisten I H Chairil Anwaer Photo: Agri
|
KutaiKartanegara.com - 27/12/2011 23:30 WITA
Puluhan pengunjukrasa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Tenggarong dan Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Komisariat Kutai Kartanegara (Kukar) mendesak kepada aparat penegak hukum untuk segera mengungkap tersangka yang bertanggungjawab atas musibah runtuhnya Jembatan Kartanegara.
Hal tersebut disampaikan pengunjukrasa saat menggelar aksi damai di bundaran Jembatan Aji Imbut serta Kantor Bupati Kukar, Tenggarong, Selasa (27/12) siang.
"Penyebab runtuhnya jembatan belum diketahui secara jelas, padahal tenggang waktu kejadian sudah berlangsung satu bulan. Harus ada yang bertanggung jawab atas runtuhnya jembatan," ujar Ketua Umum HMI Tenggarong, Ramadhan.
Oleh karena itu, lanjut Ramadhan, pihaknya menuntut kepada pihak kepolisian dapat segera memproses secara hukum mereka yang bertanggungjawab atas runtuhnya Jembatan Kartanegara. "Kami juga menuntut kepada kepolisian untuk mengusut dugaan korupsi di balik pembangunan Jembatan Kartanegara," serunya.
Selain itu, para pengunjukrasa juga meminta kepada Pemkab Kukar ikut bertanggungjawab dengan menyediakan transportasi penyeberangan yang aman bagi masyarakat. Mereka juga menuntut agar tidak hanya ferry KMP Bili yang digratiskan, namun juga ferry tradisional ikut digratiskan bagi warga.
Kasubag Humas Polres Kukar I Nyoman Subratha menjelaskan tentang proses penyelidikan yang masih berjalan terkait runtuhnya Jembatan Kartanegara Photo: Agri | | |
Menanggapi hal itu, Asisten I H Chairil Anwar mengatakan jika ferry bantuan dari Pemerintah Pusat kembali bertambah dengan datangnya KMP Kerapu.
"Mengenai ferry gratis akan kita konfirmasi kembali ke Pusat. Kami akan minta komitmen kepada Pemerintah Pusat, yang gratis itu sampai dimana. Padahal ABK dan operasional ferry juga perlu biaya," ujarnya.
Terkait usulan penggratisan ferry tradisional, Chairil Anwar akan menyampaikan aspirasi para pengunjukrasa kepada Bupati Kukar Rita Widyasari.
Sementara Kasubag Humas Polres Kukar AKP I Nyoman Subratha yang turut mendampingi Asisten I Setkab Kukar menjelaskan bahwa pihak kepolisian telah memeriksa 53 orang saksi terkait runtuhnya Jembatan Kartanegara pada 26 November lalu.
"Mulai dari Dinas PU, perencana, pelaksana pemeliharaan, para korban selamat, hingga saksi ahli dari beberapa perguruan tinggi di Indonesia. Kita masih menunggu keterangan dari saksi ahli," jelasnya. (win)
|