Ferry Tradisional Diminta Utamakan Keselamatan Penumpang Inilah jenis kapal ferry tradisional yang mengalami kecelakaan setelah ditabrak kapal motor pada Sabtu (24/12) malam Photo: Agri
Pemilik ferry tradisional dihimbau untuk melengkapi kapalnya dengan baju pelampung bagi penumpang Photo: Agri
|
KutaiKartanegara.com - 25/12/2011 18:16 WITA
Terkait musibah kecelakaan ferry tradisional semalam, Wakil Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) HM Ghufron Yusuf didampingi Dandim 0906/Tgr Letkol Inf Dendy Suryadi menggelar pertemuan dengan para motoris dan pemilik terminal ferry di Desa Loa Raya, Kecamatan Tenggarong Seberang.
Dalam pertemuan yang berlangsung di SDN 002 Loa Raya itu, Wabup Kukar mengimbau kepada para motoris atau pemilik usaha ferry tradisional agar lebih mengutamakan keselamatan penumpang. "Kita jangan hanya mengejar keuntungan semata. Tapi utamakanlah keselamatan penumpang," ujar Ghufron.
Ghufron juga mengingatkan para pemilik ferry agar tidak memuat sepeda motor atau penumpang yang melebihi kapasitas maksimal kapal ferry tersebut. "Kalau kapasitasnya hanya 15 orang, jangan ditambah lagi," imbaunya.
Selain itu, Ghufron meminta kepada pemilik ferry agar menyisihkan keuntungannya untuk membeli baju pelampung yang jumlahnya sesuai kapasitas penumpang dari kapal ferry masing-masing. "Dan motoris harus tegas untuk meminta kepada para penumpang agar mengenakan pelampung sebelum berangkat," ujarnya lagi.
Himbauan Wabup Kukar soal pelampung tersebut disampaikan lantaran ada satu orang penumpang yang masih hilang dalam musibah kecelakaan ferry tradisional tadi malam. Korban bernama Yuli Setiawan (32) itu dikabarkan memang tidak bisa berenang.
Senada dengan Ghufron, Dandim 0906/Tgr Dendy Suryadi menambahkan kecelakaan seperti ini seharusnya tidak sampai menyebabkan adanya penumpang yang tenggelam karena tidak bisa berenang. "Seharusnya kita bisa melakukan tindakan preventif dengan menyediakan pelampung," tandasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, musibah kecelakaan ferry tradisional dengan kapal motor ini tejadi pada Sabtu (24/12) malam sekitar pukul 19.20 WITA. Akibat dari musibah ini, sebanyak 8 buah sepeda motor milik penumpang tenggelam ke dasar sungai Mahakam. Sementara 17 orang lainnya termasuk motoris ferry dilaporkan selamat. Hanya satu korban bernama Yuli Setiawan yang hingga saat ini masih belum ditemukan. (win)
|