Tragedi Jembatan Kartanegara Bupati Kukar Ajak Masyarakat Sabar Hadapi Cobaan
Bupati Kukar Rita Widyasari (kiri) dan istri Wabup Kukar Ny Hj Asih Qurnia Ghufron tampak khusuk mengikuti dzikir bersama menyambut Tahun Baru Islam 1433 H Photo: Humas Kukar/Rahman
|
KutaiKartanegara.com - 01/12/2011 23:46 WITA
Musibah ambruknya Jembatan Kartanegara yang bertepatan dengan momen 1 Muharram 1433 H memang membawa duka mendalam bagi warga masyarakat Kutai Kartanegara (Kukar).
Kendati demikian, Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Rita Widyasari mengajak seluruh masyarakat untuk sabar dan ikhlas menerima cobaan dari Allah SWT serta melakukan intropeksi diri.
"Musibah ini adalah cobaan dan kehendak Allah SWT. Kita sebagai mahklukNya tidak dapat mencegah dan menolaknya," ujar Rita Widyasari pada acara Dzikir Akbar Menyambut Tahun Baru Islam 1433 H di Masjid Agung Sultan Sulaiman, Tenggarong, Rabu (30/11) malam.
Ditambahkan Rita, kejadian ini harus disikapi dengan kesabaran dan tawakkal agar masyarakat Kukar dapat mengambil hikmah dibalik musibah tersebut.
"Jangan saling menyalahkan dan jangan mencari siapa yang harus bertanggungjawab atas peristiwa runtuhnya Jembatan Kartanegara. Ini semua tanggung jawab kita bersama," imbuhnya.
Secara pribadi, keluarga serta atas nama Pemkab Kukar, Rita pun menyampaikan rasa duka cita yang mendalam kepada korban musibah runtuhnya Jembatan Kartanegara.
"Dan kepada keluarga yang ditinggalkan agar diberi ketabahan dan kekuatan sehingga bisa terus berkarya dan menjalani hidup seperti biasanya," pungkasnya.
Kegiatan Dzikir Akbar yang dipimpin langsung oleh Ustadz Haryono dari Jakarta ini berlangsung khidmat dan penuh rasa haru. Banyak jamaah yang menitikkan air mata saat sang ustadz memimpin doa bersama. (man)
|