Bupati Kukar Buka Pameran Lukisan dan Foto Bupati H Syaukani HR tampak serius mengamati rangkaian lukisan Perjalanan Sejarah Kutai Kartanegara karya almarhum seniman dan budayawan Fred Wetik yang terdiri dari 17 seri Photo: Agri
KutaiKartanegara.com - 20/08/2005 12:53 WITA
Pameran Lukisan dan Fotografi garapan Zero Mind Production yang digelar di gedung Planetarium Jagad Raya, Tenggarong, secara resmi dibuka Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Drs H Syaukani HR MM, Jum'at malam (19/08).
Menurut Ketua Panitia Dedi Sudarya yang juga pimpinan Zero Mind Production, pameran akan berlangsung hingga tanggal 23 Agustus dengan mengambil tema The Spirit of Oerang Koetai yang menggambarkan kehidupan warga yang bermukim di Kutai Kartanegara baik itu orang Dayak, Kutai, Jawa, Bugis, Bali dan sebagainya.
Mengapa pameran dilaksanakan di Planetarium Jagad Raya, Dedi memberi alasan karena gedung ini merupakan salah satu obyek wisata pendidikan dan ilmu pengetahuan di kota Tenggarong yang cukup ramai dikunjungi masyarakat Kaltim, sehingga diharapkan warga Tenggarong dan masyarakat Kaltim pada umumnya dapat mengetahui perkembangan seni lukis dan fotografi di Kukar.
Beberapa karya foto tentang kehidupan warga Kutai Kartanegara yang menarik perhatian Bupati H Syaukani HR Photo: Agri | | |
Dalam kesempatan tersebut, Dedi Sudarya yang juga anggota DPRD Kukar ini memperkenalkan Zero Mind Production sebagai event organizer yang baru dibentuk oleh kalangan muda yang berasal dari berbagai latar belakang pekerjaan mulai dari aktivis, PNS, seniman hingga tukang ojek. "Zero Mind maksudnya pemikiran yang terbebaskan dari berbagai bentuk belenggunya sehingga celah kreativitas menjadi lebih terbuka," demikian katanya.
Sementara Bupati Kukar H Syaukani HR dalam sambutannya menyatakan perhargaan dan kebanggaannya kepada para pemuda Kutai yang tergabung dalam Zero Mind Production yang telah menggelar event ini. Karena menurut Syaukani, kegiatan ini baru pertama kali digagas pemuda Kutai sehingga perlu didorong dengan sungguh-sungguh.
"Saya ingin pemuda itu bagai lilin yang rela berkorban untuk menerangi kegelapan, sehingga pemuda itu harus mampu menjadi manusia yang berguna bagi masyarakat sekitarnya. Dan saya ingin pemuda bermental seperti batu karang, meski dihempas ombak maupun topan, namun tetap tegar dan malah mampu meredakan ombak. Jadi, pemuda harus pantang menyerah," ujar Bupati H Syaukani HR.
Bupati Kukar didampingi Ketua Panitia Dedi Sudarya ketika mengamati beberapa lukisan dari komunitas Perupa Naladwipa Photo: Agri | | |
"Penonjolan kreativitas yang berguna bagi orang lain adalah bentuk-bentuk yang harus dikembangkan. Oleh karena itu, komunitas seni rupa, komunitas fotografer dan komunitas apa saja di daerah ini perlu dikembangkan terus. Saya sangat menghargai dan mudah-mudahan dapat terus berkembang dan lebih kreatif lagi di masa yang akan datang," demikian harapan Bupati Kukar mengakhiri sambutannya.
Pembukaan pameran yang berlangsung selama 5 hari ini ditandai dengan coretan cat oleh Bupati H Syaukani HR diatas kanvas yang telah disediakan panitia dekat pintu masuk Planetarium. "Silakan dimaknai artinya. Ini adalah lukisan tsunami," ujar Syaukani diiringi tepuk tangan para seniman dan undangan usai melukis gulungan ombak besar yang hendak mencapai pantai.
Bupati Kukar didampingi Dedi Sudarya beserta undangan lainnya kemudian melihat-lihat karya lukisan dan foto yang dipamerkan di lobi Planetarium Jagad Raya. Bupati Syaukani tampak antusias memperhatikan 83 karya foto dan 67 lukisan yang dipamerkan di lantai dasar maupun lantai 2.
Karya foto yang ditampilkan merupakan hasil jepretan 5 fotografer seperti Jaya Miharja, M Agri Winata, Yanda, Tri Andi dan Budi Warga. Sementara lukisan yang dipamerkan merupakan hasil karya 13 pelukis seperti Daru Mahesi, Mahmed Al Qarun, Marsono, Tri Andi, Sabar, Bambang SP, Pitun, Yanti, Ali, Rahmat S, Aris, Kusdi Rokid termasuk 17 seri lukisan Perjalanan Sejarah Kutai karya almarhum seniman dan budayawan Fred Wetik. (win)
|