Warga Muara Badak Antusias Ikuti Pawai Pembangunan Peserta pawai saat melintas di arena Pasar Malam yang sudah mulai digelar di wilayah Toko Lima, Desa Muara Badak Ilir Photo: Bastian
Para murid TK dengan busana tradisional masing-masing turut berpartisipasi dalam pawai pembangunan Photo: Bastian
|
KutaiKartanegara.com - 20/08/2005 00:44 WITA
Meski sempat diguyur hujan lebat, namun animo masyarakat Muara Badak untuk mengikuti pawai pembangunan dalam rangka memeriahkan HUT RI ke-60 tetap berlangsung semarak, Kamis (18/08) lalu.
Begitu Kepala Cabang Dinas Pendidikan Kecamatan Muara Badak Naisah Rachman mengibarkan bendera start pada pukul 13.00 WITA, spontan peserta pawai yang dibalut dengan aneka busana daerah langsung melenggang untuk menapaki jalan mulai dari Desa Tanjung Limau hingga ke lapangan sepakbola Muara Badak Ulu yang berjarak sekitar 5 km.
Di sepanjang jalan yang dilewati, warga dengan antusias dan penuh suka-cita menonton pawai pembangunan tersebut. Tak terkecuali Camat Muara Badak Hj Rusmina SH MAP yang menyaksikan pawai dari panggung kehormatan.
Beraneka macam gaya dan atraksi ditampilkan para peserta pawai yang terdiri dari kalangan pelajar dari tingkat TK hingga SLTA, lembaga pemerintahan, organisasi kepemudaan serta kalangan masyarakat umum tersebut. Mulai dari barisan peserta berbusana adat dari Sabang sampai Merauke, pejuang, petani, nelayan, cheerleaders, hingga kendaraan hias roda dua maupun roda empat.
Camat Hj Rusmina (kiri) sedang menaruh uang ke dalam topi pengamen dadakan dari DKR Pramuka Muara Badak Photo: Bastian | | |
Yang paling cerdas dalam memanfaatkan peluang adalah barisan DKR (Dewan Kerja Ranting) Pramuka Muara Badak yang mengkampanyekan gerakan anti narkoba dengan cara mengamen. Ketika sampai di panggung kehormatan, Camat Hj Rusmina sempat kelabakan karena tak menyangka jika seorang anggota pramuka yang berdandan ala waria dengan mengenakan kebaya yang semula hanya naik ke panggung untuk bersalaman ternyata disusul oleh 4 orang rekannya sambil menyanyikan lagu Kebyar-Kebyar yang dipopulerkan Gombloh.
Tiba-tiba salah seorang membuka topi pramuka yang sudah berisi uang hasil mengamen sepanjang jalan yang dilewati. Spontan para pejabat yang berada di panggung memasukkan beberapa lembar uang ribuan ke dalam topi. Camat Hj Rusmina sempat merogoh saku berkali-kali namun dalam sakunya tidak terdapat uang. Untungnya ia teringat tasnya yang ditaruh di kursi bagian belakang, baru lah ia mengeluarkan uang dan menaruh kedalam topi tersebut sambil tertawa.
Dari hasil mengamen tersebut Ketua DKR Pramuka Kecamatan Muara Badak Subhan Nasir mengaku memperoleh uang sejumlah Rp 142.200. "uang tersebut akan kami pergunakan untuk menanggulangi kekurangan dana pada saat menggelar perkemahan dalam rangka memperingati HUT pramuka pada 14 Agustus lalu," ujarnya.
Warga Desa Persiapan Batu-Batu yang tampil membawa seekor ular phyton ini sempat membuat penonton histeris Photo: Bastian | | |
Lain halnya dengan kelompok kendaraan hias yang juga tak mau ketinggalan dalam memeriahkan pawai pembangunan. Salah satunya dari kelompok tani Leo Patra milik H Syarwaini. Dengan menggunakan sebuah truk yang dihias sedemikian rupa dengan menampilkan hasil panen berupa pisang, jagung dan aneka sayuran, berkali-kali warga berusaha menarik jagung yang masih dan buah-buahan lainnya karena tergoda. "Tolong jangan diambil dulu bu, soalnya pawai belum usai," ujar para penumpang truk tersebut.
Sementara dari peserta kendaraan roda dua yang turut berpartisipasi diantaranya adalah dari klub sepeda motor Ninja yang tergabung dalam Ninja Sport Club (NSC) dan Rhino Tiger Club yang melakukan aksi cukup simpatik turut dengan berkendaraan lengkap menggunakan helm standard baik pengendara maupun yang dibonceng.
Secara keseluruhan pelaksanaan pawai berlangsung tertib dan lancar. Meskipun panitia tidak mengadakan penilaian untuk menentukan pemenang bagai para peserta seperti tahun-tahun sebelumnya, namun pawai yang berlangsung sekitar 3 jam ini tetap saja menyuguhkan pemandangan dan atraksi menarik.
Menurut Ketua Panhut RI Kecamatan Muara Badak Masykur B yang didampingi Alfian selaku koordinator pawai, karena keterbatasan dana yang berhasil dihimpun maka panitia memutuskan tidak ada lagi penilaian dalam pawai.
"Kami ucapkan terima kasih kepada seluruh warga masyarakat yang tetap semangat untuk menyukseskan kegiatan ini," demikian kata Masykur yang juga kepala Desa Muara Badak Ulu saat ditemui usai kegiatan pawai di gedung BPU. (bas)
|