Jelang Erau 2011 Sultan dan Putra Mahkota Laksanakan Beluluh Sultan HAM Salehoeddin II saat menjalani ritual Beluluh di Kedaton Kutai Kartanegara tadi pagi Photo: Agri
Wakil Bupati Kukar HM Ghufron Yusuf menarik ketikai lepas bersama Sultan Kutai Photo: Agri
|
KutaiKartanegara.com - 29/06/2011 21:19 WITA
Pesta adat Erau kembali digelar tahun ini. Sebagai rangkaian awal digelarnya Erau 2011, Kesultanan Kutai Kartanegara ing Martadipura menggelar upacara adat Beluluh, Rabu (29/06) pagi.
Upacara adat Beluluh ini dilakukan terhadap Sultan Kutai H Adji Mohd Salehoeddin II dan Putra Mahkota HAP Adipati Praboe Anoem Soerya Adiningrat di Kedaton Kutai Kartanegara, Tenggarong.
Selain dihadiri para kerabat Kesultanan Kutai Kartanegara ing Martadipura, upacara adat Beluluh ini dihadiri pula oleh Wakil Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) HM Ghufron Yusuf dan pejabat Pemkab Kukar lainnya.
Ritual Beluluh diawali dengan pembacaan mantera oleh seorang pawang yang disebut Belian didampingi seorang pawang perempuan yang disebut Dewa. Sepuluh menit kemudian, Sultan Kutai H Adji Mohd Salehoeddin II beranjak menuju sebuah balai yang berada di tengah ruangan.
Menteri Sekretaris Keraton HAPM Gondo Prawiro melakukan ritual ketikai lepas bersama Putra Mahkota HAP Adipati Praboe Anoem Soerya Adiningrat Photo: Agri | | |
Sultan kemudian duduk di atas balai yang terbuat dari bambu kuning dengan kaki balai mencapai 41 buah. Belian kemudian melantunkan memang atau mantera selama prosesi adat tersebut. Prosesi Adat Beluluh diakhiri dengan ritual Ketikai Lepas yang dilakukan Sultan Kutai bersama Wabup HM Ghufron Yusuf.
Usai ritual Beluluh terhadap Sultan, giliran Putra Mahkota HAP Adipati Praboe Anoem Soerya Adiningrat menjalani prosesi yang sama. Di bagian akhir, Putra Mahkota melakukan ritual Ketikai Lepas bersama Menteri Sekretaris Keraton HAPm Gondo Prawiro.
"Upacara adat Beluluh memiliki makna sebagai pembersihan diri terhadap Sultan dan Putra Mahkota yang akan melaksanakan Erau. Agar bersih jiwa dan hatinya seperti bayi yang baru lahir," kata Awang Demang Nata Krama, Koordinator Seksi Sakral Keraton Kutai.
Ditambahkannya, upacara adat Beluluh selalu diadatkan sejak berdirinya Kerajaan Kutai Kartanegara. "Upacara adat ini digelar baik pada saat Erau, perkawinan maupun penyambutan tamu yang disesuaikan tatanan adat," demikian katanya. (win)
|