Banjir di Muara Kaman Semakin Meningkat Sebagian besar warga tetap memilih bertahan di rumah masing-masing meski banjir telah merendam rumah mereka Photo: Buyung Marajo
Perahu menjadi andalan warga Muara Kaman setelah banjir terus meningkat di daerah ini Photo: Buyung Marajo
|
KutaiKartanegara.com - 11/05/2011 18:52 WITA
Banjir akibat luapan sungai Mahakam di wilayah pedalaman Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) hingga saat ini belum menujukkan tanda-tanda menyurut. Malah, banjir terus meningkat dalam waktu sepekan terakhir.
Misalnya saja di Kecamatan Muara Kaman yang merupakan wilayah terendah di Kukar, banjir telah merendam ribuan rumah warga di 15 desa dengan kedalaman antara 30 cm hingga 3 meter.
Diperkirakan banjir masih akan terus meningkat seiring dengan masih tingginya curah hujan di wilayah pedalaman. Apalagi jika purnama tiba, diperkirakan banjir belum dapat surut secepatnya.
Sejumlah warga di Muara Kaman mulai mengungsi ke dataran yang lebih tinggi lantaran rumah mereka telah tergenang cukup parah. Namun sebagian besar warga Muara Kaman masih memilih tetap bertahan di rumah mereka masing-masing dengan membuat rampa atau lantai darurat dari kayu.
Di Desa Muara Kaman Ilir, tercatat ada 3 Kepala Keluarga (KK) yang mengungsi. Sementara di Desa Puan Cepak, tercatat ada 2 KK yang telah meninggalkan rumah mereka yang terendam dan tinggal di rumah keluarga terdekat.
Hingga saat ini belum ada bantuan dari Pemkab Kukar. Namun menurut Kepala Desa Puan Cepak, Kadir, pihaknya telah menerima bantuan dari salah satu perusahaan tambang batu bara di daerah mereka.
"Dari Pemkab Kukar sampai saat ini belum ada bantuan. Tapi kami telah menerima bantuan dari PT Pinang Coal Indonesia berupa 2 buah terpal dan 6 dus mie instan untuk warga korban musibah banjir," kata Kadir.
Banjir yang melanda Muara Kaman ini juga merendam beberapa fasilitas umum, termasuk sekolah-sekolah. Bahkan, pelaksanaan Ujian Nasional di 3 Sekolah Dasar (SD) terpaksa dipindahkan karena kondisi ruang kelas yang terendam cukup parah sehingga tak memungkinkan untuk digunakan.
Seperti peserta UN asal SDN 005 Desa Sabintulung yang diungsikan ke SD 016 di desa yang letaknya berada di atas bukit. Begitu pula peserta UN dari SDN 01 Puan Cepak yang harus mengikuti ujian di Balai Desa setempat. Sementara pelajar SDN 012 Desa Liang Buaya terpaksa harus mengikuti ujian di TK Bina Benua.
Kendati demikian, secara umum pelaksanaan UN SD di Muara Kaman tetap berjalan lancar. Meski ada beberapa sekolah yang halamannya terendam, namun masih bisa dicapai para siswa dengan menggunakan perahu. (win/bm)
|