Bupati Rita Widyasari Buka Perayaan Mecaq Undat
Suasana pesta adat Mecaq Undat di Lamin Bioq, Desa Ritan Baru, Kecamatan Tabang, yang dihadiri Bupati Kukar Rita Widyasari Photo: Humas Kukar/Heru Abdi
Bupati Kukar Rita Widyasari memukul gong sebagai tanda dimulainya pesta adat Mecaq Undat di Desa Ritan Baru Photo: Humas Kukar/Heru Abdi
|
KutaiKartanegara.com - 05/05/2011 13:54 WITA
Tradisi perayaan panen masih terus dilestarikan masyarakat suku Dayak Kenyah hingga saat ini. Salah satunya lewat pesta adat Mecaq Undat yang digelar warga Desa Ritan Baru, Kecamatan Tabang, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Selasa (03/05) lalu.
Perayaan Mecaq Undat kali ini terasa istimewa bagi warga Ritan Baru, karena pesta adat ini dihadiri dan dibuka langsung Bupati Kukar Rita Widyasari.
Pembukaan pesta adat Mecaq Undat yang berlangsung di Lamin Bioq ini ditandai dengan pemukulan gong oleh Bupati Kukar Rita Widyasari. Setelah itu, Bupati wanita pertama di Kalimantan ini berbaur bersama warga untuk ikut menumbuk beras hasil panen.
Secara harfiah Mecaq Undat dalam bahasa Dayak Kenyah berarti menumbuk beras hingga menjadi tepung. Namun secara umum, Mecaq Undat bisa pula diartikan sebagai pesta panen.
Keunikan dari pesta adat Mecaq Undat ini adalah penggunaan lesung sepanjang 36 meter yang menyerupai perahu, lengkap dengan ornamen ukiran dayak di ujungnya.
 Perayaan Mecaq Undat ditandai pula dengan penyerahan bantuan oleh Bupati Kukar Rita Widyasari kepada Ketua Panitia Mecaq Undat, Ramli Lahat Photo: Humas Kukar/Heru Abdi | | |
Kemudian para wanita dengan busana adat berjejer rapat sambil menumbuk beras dengan alu masing-masing. Irama gong yang dimainkan dua orang pria turut mengiringi kegiatan menumbuk beras. Makin cepat gong ditabuh, makin cepat pula para wanita itu menumbuk beras.
Beras yang sudah halus kemudian diambil para wanita lainnya yang siap dengan ayakan yang terbuat dari anyaman bambu yang dalam bahasa Dayak Kenyah disebut dengan Ko.
Tepung beras halus yang dihasilkan kemudian dimasukkan kedalam bambu kecil berdiameter 50 cm untuk dibakar, persis seperti cara memasak Lemang.
Setelah matang, makanan dari tepung beras yang disebut Undat Ao ini langsung dibagi-bagikan merata kepada ratusan warga yang hadir di Lamin Bioq tersebut.
Menurut Ramli Lahat selaku ketua panitia, acara Mecaq Undat ini merupakan ungkapan rasa syukur kepada Tuhan yang telah memberikan kemakmuran dengan hasil panen.
Selain itu, lanjutnya, Mecaq Undat juga memiliki makna kebersamaan dan gotong royong. "Karena semua orang sekampung berkumpul bersama-sama melaksanakan pesta adat ini," jelasnya. (her)
|