Sungai Mahakam Mulai Meluap, Muara Kaman Siaga Tiga Air luapan sungai Mahakam mulai menggenangi ibukota Kecamatan Muara Kaman Photo: Humas Kukar/Lina
Terus meningkatnya debit air sungai Mahakam, membuat Satlak PB Kukar memberlakukan status Siaga III untuk 8 desa di Muara Kaman Photo: Humas Kukar/Lina
|
KutaiKartanegara.com - 04/05/2011 01:00 WITA
Terus meningkatnya debit air sungai Mahakam akibat tingginya curah hujan belakangan ini membuat sebagian wilayah Kecamatan Muara Kaman mulai terendam banjir.
Pemkab Kutai Kartanegara (Kukar) melalui Satuan Pelaksana Penanggulangan Bencana (Satlak PB) pun menetapkan status Siaga Tiga untuk 8 desa di Muara Kaman.
Dari pantauan langsung yang dilakukan tim Satlak PB Kukar ke Muara Kaman, Senin (02/05) kemarin, ketinggian air berkisar antara 10 cm hingga 2 m dari permukaan tanah.
Menurut Sekretaris Satlak PB Kukar H Darmansyah, pihaknya menerima laporan bahwa banjir akibat luapan sungai Mahakam mulai bergerak naik sejak Sabtu (30/04) pukul 13.00 WITA.
Meningkatnya debit air sungai Mahakam ini, lanjutnya, dikarenakan tingginya curah hujan di wilayah pedalaman dalam sepekan terakhir, terutama di hulu sungai Kedang Rantau dan Sungai Sabintulung yang merupakan anak sungai Mahakam.
Akibatnya, banyak lahan sawah maupun ladang milik warga, termasuk rumah dan fasilitas umum di 8 desa yang terendam banjir, seperti di Desa Sedulang, Liang Buaya, Puan Cepak, Tunjung, Sabintulung, Muara Kaman Ilir, Menamang Kiri dan Menamang Kanan
"Meski demikian, roda pemerintahan desa dan perekonomian masyarakat setempat masih berjalan lancar, termasuk pelayanan kesehatan masih berjalan normal," jelasnya.
Hanya saja, proses belajar mengajar di SDN 005 Desa Sabintulung untuk sementara diliburkan lantaran ruangan terendam air setinggi 10-30 cm. "Sedangkan di desa Liang Buaya, ada 2 sekolah dasar untuk sementara diliburkan," kata Darmansyah yang juga Kepala Badan Kesbang Linmas Kukar ini.
Darmansyah meminta kepada masyarakat Muara Kaman untuk waspada dan mengantisipasi terhadap terjadinya banjir. Ia juga meminta kepada masyarakat yang memiliki rumah rendah untuk dapat ditinggikan. "Masyarakat yang ingin mendirikan rumah baru juga patut mempertimbangkan untuk meninggikan bangunan agar tidak terkena dampak banjir," demikian pesannya. (lin)
|