Warga Muara Badak Gotong-Royong Bersihkan Sampah Pasca Banjir Warga Muara Badak bahu-membahu membersihkan sampah yang berserakan di jalan pasca terjadinya banjir Photo: Fitri Tri
Anggota Pramuka Muara Badak ikut berpartisipasi dalam aksi bersih-bersih Photo: Fitri Tri
|
KutaiKartanegara.com - 14/04/2011 12:04 WITA
Banjir akibat tingginya curah hujan yang sempat merendam 5 desa di Kecamatan Muara Badak, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), berangsur-angsur telah surut sejak Senin (11/04) lalu.
Yang tersisa adalah kerusakan beberapa infrastruktur yang tergerus akibat derasnya air, serta endapan lumpur maupun sampah yang berserakan di mana-mana.
Oleh karena itu, warga Muara Badak dikomandoi Camat H Sunggono selama 3 hari berturut-turut melakukan aksi bersih-bersih di sepanjang jalan serta parit yang dipenuhi sampah.
Aksi bersih-bersih ini dilaksanakan mulai Senin (11/04) lalu di Desa Badak Baru, disusul kemudian di Desa Gas Alam, Desa Muara Badak Ilir, Desa Muara Badak Ulu serta sebgian di wilayah Tanjung Limau.
Menurut Camat Muara Badak, Sunggono, aksi bersih-bersih ini melibatkan semua unsur pemerintah kecamatan, anggota TNI dan Polri, unsur pemerintah desa, karang taruna, anggota Pramuka, anggota klub sepeda motor, Laskar Merah Putih Muara badak dan masyarakat setempat.
Dukungan mobil pengeruk VICO Indonesia turut membantu proses pembersihan saluran air yang tertimbun sampah Photo: Fitri Tri | | |
Kegiatan bersih-bersih ini juga mendapat bantuan dari pihak VICO Indonesia yang mengirimkan alat berat berupa sebuah Dump Truck dan satu unit mobil pengeruk untuk operasional pembersihan sampah. Sementara 2 unit Dump Truck milik Pemerintah Kecamatan Muara Badak dan Desa Badak Baru juga ikut dikerahkan untuk pengangkutan sampah.
"Konsentrasi kegiatan aksi bersih-bersih ini adalah membuang sampah akibat banjir dan membersihkan selokan untuk memperlancar aliran air," ujarnya.
Ditambahkan Camat Muara Badak, aksi bersih-bersih ini merupakan tindak lanjut dari rapat koordinasi tim penanggulangan bencana banjir yang digelar Senin (11/04) lalu.
Beberapa poin penting dalam evaluasi dini pasca banjir antara lain melakukan pendataan warga korban banjir, termasuk kebutuhan anak, manula dan ibu rumah tangga.
Kemudian mendata kerugian dalam bentuk materi yang sementara diperkirakan mencapai Rp 19 Milyar dengan asumsi kerugian per KK rata-rata Rp 10 juta dalam bentuk kerugian alat rumah tangga, barang elektronik dan immateri lainnya. "Namun belum termasuk kerusakan kebun, sawah, kolam ikan dan sebagainya," jelasnya.
Selain itu, lanjutnya, meningkatkan aktivitas Posko sentral dan Posko/Dapur Umum sebagai sarana untuk membantu warga yang masih tidak dapat beraktivitas. "Serta mendata berapa jumlah anak usia sekolah yang tidak lagi memiliki perlengkapan sekolah akibat banjir," demikian katanya. (pit)
|