Rita Bantu Korban Longsor Tambang Jika Tak Bertanggung Jawab, CV Sulistia Akan Dibekukan Kondisi rumah warga Loa Kulu yang ambruk akibat longsor akhir pekan lalu Photo: Agri
Bupati Rita Widyasari menyerahkan bantuan uang tunai kepada perwakilan korban longsor Loa Kulu Photo: Agri
|
KutaiKartanegara.com - 22/03/2011 08:26 WITA
Longsor yang terjadi di sekitar areal tambang batu bara di Desa Rempanga, Kecamatan Loa Kulu, pekan lalu telah menyebabkan 3 rumah warga setempat ambruk. Tak hanya itu, Jalan Rapak Nyamuk di kawasan tersebut ikut amblas.
Terkait peristiwa tersebut, Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Rita Widyasari dan rombongan Senin (21/03) sore kemarin melakukan peninjauan ke lokasi longsor.
Kedatangan Rita yang didampingi Asisten IV Setkab Kukar H Bahrul dan Kabag Humas & Protokol Sri Wahyuni ini disambut Camat Loa Kulu Hj Rusmina serta perwakilan CV Sulistia, perusahaan yang melakukan aktivitas pertambangan di daerah tersebut.
Dalam kesempatan itu, Bupati Kukar juga menyerahkan bantuan pribadi berupa uang tunai sebesar Rp 30 juta untuk 3 kepala keluarga yang rumahnya rusak akibat longsor yakni Bahrul, Johansyah dan Yudi.
Bupati Rita Widyasari meminta kepada pihak CV Sulistia untuk bertanggung jawab atas kerusakan yang terjadi akibat aktivitas pertambangan yang dilakukan perusahaan tersebut Photo: Agri | | |
Rita meminta kepada warga yang rumahnya longsor dapat bersabar, apalagi pihak CV Sulistia telah menyatakan komitmennya untuk memberikan ganti rugi kepada mereka.
Bupati Kukar juga meminta kepada pihak CV Sulistia benar-benar bertanggungjawab dan menepati janjinya untuk memberikan ganti rugi. "Tolong sampaikan kepada pimpinan anda agar bertanggung jawab memperbaiki kerusakan ini. Jika tidak bertanggung jawab, kita akan bekukan," tegas Rita kepada Rudi Hermawan, staf Comdev CV Sulistia.
Sekedar informasi, ke tiga rumah warga tersebut ambruk akibat longsornya tanah di areal sekitar pertambangan CV Sulistia pada Minggu (13/03) malam lalu.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa longsor ini lantaran warga sempat menyelamatkan diri sebelum rumah mereka anjlok. Menurut salah seorang korban, Bahrul (63), peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 22.30 WITA pada saat hujan mengguyur kawasan Loa Kulu semenjak sore. "Waktu itu saya sedang tidur. Tiba-tiba saya dibangunkan warga untuk menyelamatkan diri," ujar pria sepuh yang masih aktif bertani ini.
Sementara dikatakan korban lainnya, Johansyah, dirinya juga baru mengetahui ancaman longsor dari warga sekitar yang mendatanginya malam itu.
"Saat saya buka pintu depan, ternyata sudah tidak ada halaman dan jalan. Dua sepeda motor saya juga sudah lenyap. Kami pun langsung keluar lewat pintu belakang," jelas Johan yang juga guru di SMPN 1 Tenggarong ini.
Menurut Johan, pihak CV Sulistia telah memberikan ganti rugi berupa 2 buah sepeda motor kepada dirinya. "Tapi kalau ganti rugi rumah, belum ada kami terima," jelasnya. (win)
|