Festival Kuliner Masakan Tradisional Diikuti 11 Kecamatan
Bupati Rita Widyasari mencoba mencicipi salah satu masakan yang disajikan peserta Festival Kuliner Photo: Humas Kukar/Betty
|
KutaiKartanegara.com - 16/11/2010 10:28 WITA
Guna melestarikan resep masakan khas daerah, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kutai Kartanegara (Kukar) Senin (15/11) kemarin menggelar Festival Kuliner Masakan Tradisional Kukar.
Kegiatan yang dibuka Bupati Kukar Rita Widyasari ini dipusatkan di Waduk Panji Sukarame, Tenggarong, dan diikuti 11 peserta dari 11 Ke Kecamatan.
Ke 11 Kecamatan yang ikut ambil bagian adalah Kecamatan Tenggarong, Loa Kulu, Anggana, Marang Kayu, Muara Jawa, Samboja, Sebulu, Muara Kaman, Kota Bangun, Muara Wis dan Muara Muntai.
Beraneka ragam masakan dan jajanan khas yang menggugah selera pun tersaji di meja para peserta. Mulai dari aneka macam gangan (sayur-red) hingga aneka jenis jajak (kue-red).
Sebut saja Gangan Asam Keladi, Gangan Prede, Lodeh Cabek, Sanga Cabek Salai, Gence Ruan dan Panggang Patin. Kemudian ada kue khas tradisonal seperti Jajak Cincin, Tapai Pulut, Apam, Jajak Basong, Getas dan Sagon.
"Wah, ini makanan favorit saya waktu masih kelas 3 SD dulu," seru Bupati Kukar Rita Widyasari sambil tertawa saat meninjau meja para peserta Festival Kuliner.
Bupati Rita Widyasari didampingi Sekretaris Disbudpar Kukar H Fahrodin bahkan sesekali mencicipi masakan khas maupun jajanan langka yang menggugah seleranya.
Dikatakan Rita, Pemkab Kukar menyambut positif digelarnya kegiatan ini. Rita berharap agar melalui berbagai masakan ini nantinya setiap desa atau kecamatan mempunyai masakan ciri khas masing-masing yang nantinya bisa ditampilkan pada saat acara tertentu. "Dan ini tentunya ini merupakan kebanggaan tersendiri bagi kita semua," katanya.
Menurut Rita, Kukar memiliki aneka macam masakan tradisional yang merupakan 'resep leluhur' yang dipelihara secara turun temurun. "Keanekaragaman masakan ini menjadi potensi yang perlu dipertahankan dan dibina," ujarnya lagi.
Bupati Kukar berharap agar festival ini akan membawa perubahan yang positif terhadap eksistensi masakan daerah agar semakin dikenal. "Sehingga tidak lagi 'terkungkung' di tempat asalnya, tetapi juga dapat meramaikan ajang bisnis makanan di daerah," harapnya.
Selain itu, tambahnya, cita rasa dan keunikan masakan tradisional daerah juga dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan untuk berwisata di Kukar. (win)
|