Hari Sumpah Pemuda Diwarnai Aksi GAM Kukar
Para pengunjukrasa saat beorasi menuntut perbaikan pendidikan di Kukar Photo: Humas DPRD Kukar/Yeni
|
KutaiKartanegara.com - 28/10/2010 20:12 WITA
Peringatan Sumpah Pemuda ke-82 di Kutai Kartanegara (Kukar) hari ini diwarnai dengan aksi unjuk rasa dari para mahasiswa yang tergabung dalam Gabungan Aksi Mahasiswa (GAM) Kukar.
Para pengunjukrasa dari GAM Kukar ini melakukan aksi mereka di DPRD Kukar, Tenggarong, untuk menyerukan tuntutan mereka terhadap pengembangan dan pembangunan pendidikan di Kukar.
Dalam aksinya, para pengunjukrasa secara bergantian berorasi sambil membawa spanduk, sejumlah poster serta membagi-bagikan selebaran yang berisi pernyataan sikap serta tuntutan GAM Kukar.
Menurut Ramadhan selaku Koordinator Aksi, elemen yang terlibat dalam aksi damai ini di antaranya adalah Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unikarta, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Tenggarong, Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Kukar, PMII Metro Kukar, serta kelompok Pembebasan Kutai Kartanegara.
Setelah beberapa menit berorasi, para pengunjukrasa ini ditemui Anggota DPRD Kukar Syahranie yang berasal dari Komisi II. Tidak ada satu pun perwakilan dari Komisi IV yang membidangi masalah pendidikan menemui pengunjukrasa.
Menurut Syahranie, jajaran Komisi IV DPRD Kukar masih berada di luar kota. Namun Syahranie berjanji akan menyampaikan aspirasi GAM Kukar kepada Komisi IV untuk dapat ditindaklanjuti.
Sebelum mengakhiri aksinya, pihak GAM Kukar menyerahkan rekomendasi kepada Syahranie yang terdiri dari 10 poin. Pertama, mendorong percepatan pembangunan kampus Unikarta di Kecamatan Tenggarong Seberang.
Kedua, memberikan kejelasan status Unikarta. Ketiga, menuntut komitmen pemerintah untuk mewujudkan pendidikan gratis. Keempat, menuntut pemerintah untuk melaksanakan peningkatan mutu kualitas pendidikan di Kukar.
Kemudian kelima, maksimalisasi peran pemerintah dalam menjalankan kinerja pada sektor pendidikan dan memberikan sanksi bagi para pelaku penyelewengan anggaran.
Keenam, penempatan orang-orang yang berkompeten dan profesional dalam menududki jabatan di bidang pendidikan. Ketujuh, pemerataan pembangunan infrastruktur di seluruh wilayah Kukar.
Kedelapan, penghapusan privatisasi, komersialisasi dan liberalisasi dalam dunia pendidikan. Kesembilan, maksimalisasi anggaran pendidikan 20% pada dunia pendidikan baik infrastruktur fisik maupun non fisik. Dan terakhir, peningkatan kesejahteraan bagi guru/tenaga pengajar di Kukar. (win)
|