APBD 2010 Defisit Rp 1,3 Triliun Rita Minta Seluruh SKPD Lakukan Efisiensi
Bupati Kukar Rita Widyasari didampingi Kepala Bappeda Rusdiansyah (kanan) sebelum membuka Rakordal APBD 2010 Photo: Yanda
|
KutaiKartanegara.com - 22/07/2010 22:22 WITA
APDB Kutai Kartanegara (Kukar) tahun anggaran 2010 terindikasi mengalami defisit hingga Rp 1,3 triliun lebih. Dengan demikian, APBD tahun ini yang semula dipatok sebesar Rp 5,056 triliun akan mengalami perubahan menjadi Rp 3,7 triliun.
Hal ini diungkap Kepala Bappeda Kukar, Rusdiansyah, dalam Rapat Koordinasi dan Pengendalian (Rakordal) Kegiatan APBD Kukar Semester I/Triwulan II Tahun Anggaran 2010 yang digelar di Tenggarong, Selasa (20/07) lalu.
Menurut Rusdiansyah, defisit anggaran sebesar Rp 1,329 triliun ini terjadi lantaran adanya penurunan penerimaan daerah, khususnya dari sektor Bagi Hasil Migas yang turun hingga Rp 776,9 milyar, Penerimaan Pembiayaan turun Rp 446,9 milyar serta Bagi Hasil Pajak sebesar Rp 49,7 milyar.
Ditambahkannya, turunnya bagi hasil migas ini berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan No 12/PMK.07/2010 tentang Perkiraan Alokasi Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam yang mana Kukar hanya menerima sebesar Rp 2,298 triliun dari target Rp 3 triliun lebih.
Terkait adanya defisit anggaran tersebut, Bupati Kukar Rita Widyasari meminta kepada seluruh SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) dapat melakukan langkah-langkah efisiensi.
"Misalnya untuk kegiatan perjalanan dinas ke luar daerah dan luar negeri, harus dipertimbangkan tingkat urgensinya. Dan jumlah keberangkatan harus diverifikasi oleh Sekda," ujar Rita.
Selain itu, Rita juga meminta pengurangan dana untuk sewa menyewa dengan lebih banyak memanfaatkan aset yang ada, seperti kendaraan, gedung dan sebagainya.
Bupati Kukar juga meminta kepada seluruh SKPD untuk melaporkan kegiatan-kegiatan yang sudah maupun belum ditender. Untuk yang belum ditender, Rita meminta agar pelaksanaannya ditunda hingga indikasi defisit benar-benar jelas. (win/nop)
|