Serunya Belimbur di Kutai Lama, Ratusan Kapal Saling Serang
Suasana Belimbur di perairan Delta Mahakam, Desa Kutai Lama, yang melibatkan aneka macam perahu dan kapal Photo: Agri
Warga tampak ceria mengikuti Belimbur di perairan Kutai Lama Photo: Agri
|
KutaiKartanegara.com - 20/07/2010 11:02 WITA
Salah satu momen yang paling ditunggu-tunggu dalam pesta adat Erau adalah adat Belimbur atau siram-siraman air yang dilakukan setelah ritual Mengulur Naga.
Tak terkecuali di Desa Kutai Lama, Kecamatan Anggana, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), yang menjadi tempat dilarungnya dua replika Naga Erau di sungai Mahakam, Minggu (18/07) lalu.
Ribuan warga Kecamatan Anggana dan sekitarnya, bahkan dari Samarinda dan Tenggarong, tumpah ruah di ibukota pertama Kerajaan Kutai Kartanegara tersebut untuk ikut Belimbur.
Selain di daratan, acara Belimbur yang paling seru terjadi di perairan Kutai Lama. Pasalnya ada ratusan perahu, kapal klotok, speedboat hingga kapal besar ikut terlibat dalam perang air itu.
 Kapal pemadam kebakaran pun ikut terlibat dalam perang air di Kutai Lama Photo: Agri
Kapal-kapal besar yang memiliki peralatan pemadam saling serang dengan menyemprotkan air. Sementara beberapa warga yang menumpang perahu, speedboat ataupun kapal kecil, memanfaatkan kantong-kantong plastik untuk diisi air Mahakam dan dilemparkan ke penumpang kapal lainnya.
Hanya saja, Belimbur di perairan Kutai Lama ini kerap dilakukan sebelum kapal pembawa naga dari Tenggarong tiba di lokasi. Sedangkan warga di daratan Desa Kutai Lama masih bisa tertib untuk tidak melakukan Belimbur sebelum naga dilepas ke Mahakam.
Kendati demikian, pelaksanaan Belimbur di Kutai Lama secara umum berlangsung aman, tertib dan penuh keceriaan. Tidak ada yang marah atau berkelahi gara-gara disiram. Hal ini sejalan dengan makna Belimbur itu sendiri, yakni sebagai pembersihan diri dari hal-hal buruk atau negatif. (win)
|