Sisik Naga Jadi Rebutan Warga Kutai Lama Begitu dilepas ke sungai Mahakam, warga langsung berebut sisik naga yang terbuat dari kain Photo: Agri
Kapal pembawa naga berputar sebanyak 3 kali sebelum dilakukan prosesi Mengulur Naga Photo: Agri
|
KutaiKartanegara.com - 19/07/2010 21:54 WITA
Prosesi Mengulur Naga sekaligus Belimbur di Desa Kutai Lama, Kecamatan Anggana, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), berlangsung semarak, Minggu (18/07) kemarin.
Ribuan warga Kutai Lama dan sekitarnya tumpah ruah di perairan Delta Mahakam serta di daratan Kutai Lama untuk menantikan kedatangan 2 replika Naga Erau yang dibawa dari Tenggarong.
Aneka macam perahu, kapal motor hingga kapal-kapal besar milik beberapa perusahaan telah berada di perairan Kutai Lama untuk menunggu ritual Mengulur Naga dan Belimbur.
Naga Erau siap dilarung ke sungai Mahakam Photo: Agri
Kepala naga terlebih dahulu dilepas sebelum dilarung ke sungai Mahakam Photo: Agri | | |
Sebelum prosesi Mengulur Naga dilaksanakan, kapal yang membawa Naga terlebih dahulu berputar sebanyak 3 kali. Kemudian 2 Naga Erau tersebut diletakkan di dermaga Kutai Lama untuk dilakukan ritual Besawai oleh Putra Mahkota HAP Adipati Praboe Anoem Soerya Adiningrat.
Setelah ritual Besawai dilaksanakan, dua Naga Erau itu kemudian dipindah ke ponton yang cukup besar untuk dilarung ke tengah sungai. Beberapa orang kerabat Kesultanan Kutai terlebih dahulu melepas bagian kepala dan ekor naga. Pasalnya, dua bagian naga tersebut akan dipergunakan pada pesta adat Erau selanjutnya.
Begitu dilarung ke sungai Mahakam, puluhan perahu dan kapal milik warga merapat untuk merebut sisik naga yang terbuat dari kain warna-warni. Beberapa warga bahkan terjun ke sungai untuk mengambil sisik naga yang dianggap dapat membawa berkah itu.
Selain kain sisik naga jadi rebutan warga, rangka naga yang terbuat dari rotan pun turut menjadi incaran warga. Tak pelak suasana di perairan Kutai Lama begitu riuh.
Sementara rebutan sisik naga tengah berlangsung, warga di atas kapal maupun di daratan Kutai Lama terlibat dalam perang air alias Belimbur. Kapal-kapal besar, termasuk kapal pemadam kebakaran milik perusahaan migas Total E&P Indonesie, ikut menyemprotkan air ke arah kapal-kapal warga dan ke arah daratan. (win)
|