Wakili Kaltim di Festival Maulid Nasional V Kesenian Kukar Pukau Ribuan Penonton
Properti upacara Tasmiyah dan Naik Ayun turut ditampilkan oleh tim kesenian Kukar di ajang FMN V 2010 Photo: Joe
|
KutaiKartanegara.com - 12/04/2010 21:25 WITA
Tak sia-sia kehadiran tim kesenian Kutai Kartanegara (Kukar) yang mewakili Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) di ajang Festival Maulid Nasional (FMN) V 2010 di ibukota Sulawesi Tengah, Palu.
Suguhan repertoar bertajuk Muhammad Pembawa Rahmat yang dibawakan Lembaga Seni Budaya (LSB) Kumala berhasil memukau ribuan pengunjung FMN V di kompleks Masjid Agung Darussalam, Palu, Sabtu (10/04) malam lalu.
Menurut seniman kota Palu, Saleh Lampasi, yang juga salah satu panitia FMN V, secara umum penampilan tim kesenian Kaltim sangat memukau dan secara teknis pementasan tersebut berjalan sempurna. "Semua aspek dalam tari ini terkomunikasikan dengan jelas dan baik," pujinya.
Dan uniknya lagi, tarian dengan tema semacam ini belum pernah dilakukan di tanah air. Sehingga wajar jika warga Palu dan pengunjung FMN V sangat terapresiasi dengan pertunjukan panggung ini. "Buktinya pagelaran ini mampu menyedot jumlah pengunjung dibanding tampilan dari tim provinsi lain maupun tuan rumah," ujarnya.
Pagelaran tari yang berdurasi sekitar 50 menit itu menurut sang sutradara Safaruddin Achmad diperkuat 11 orang penari, 3 vokalis dan 5 pemusik. Menceritakan tentang prosesi kehidupan dan suka duka yang dialami nabi Muhammad SAW. "Yaitu sejak dilahirkan hingga penggambaran peran nabi dalam kapasitasnya sebagai pemimpin umat sekaligus penyebar agama," ujarnya.
Menurutnya, visualisasi peran dan kehidupan nabi dalam sendratari ini diaplikasikan dengan mengkolaborasikan nilai-nilai Islam dengan adat seni budaya dan kebiasaan masyarakat Kutai. Seperti upacara Tasmiyah dan Naik Ayun yang diselingi dengan tari Jepen, Rudat, Samrah dan Tarsul.
Safaruddin Achmad yang didampingi koreografer H Eramsyah Sadi menambahkan, dirinya sangat puas dengan penampilan tim kesenian Kukar ini kendati pada awalnya merasa was was. "Karena sebelum pementasan dimulai listrik mati mendadak sehingga sound system berbasis komputer yang didatangkan dari Tenggarong milik Studio 3F terproteksi beberapa saat.
Disamping itu pada saat bersamaan, ada kabar pentas untuk tim Kaltim dipindah ke panggung 1. Padahal pentas di Panggung 3 sudah diatur sejak siang sebelum pementasan. "Alhamdulilah berkat kesabaran dan komunikasi intensif, semua kendala teratasi," katanya.
Turut hadir menyaksikan pementasan ini di antaranya adalah Sekkab Dr HAPM Haryanto Bachroel dan istri, Plt Asisten IV Ir Suhkrawardy, Kepala Dinas Sosial Kukar Mursito, Kepala Badan Penanaman Modal dan Promosi Daerah (BPMPD) Kukar Abniansyah Utun serta Kepala Kantor Departemen Agama Kukar H Djamaludin HD. (joe)
|