Tanggul Tambang Batu Bara Diduga Jebol Ratusan Rumah Warga Loa Ipuh Terendam Banjir Warga menggunakan perahu ketiting di atas jalan yang terendam banjir Photo: Agri
Pak Muham menaiki perahu di sekitar rumahnya yang terendam banjir Photo: Agri
|
KutaiKartanegara.com - 03/04/2010 21:37 WITA
Jebolnya tanggul di salah satu perusahaan tambang batu bara di kawasan Bensamar diduga menjadi pemicu terjadinya banjir besar yang melanda kawasan Kelurahan Loa Ipuh, Kecamatan Tenggarong, sejak Jum'at (02/04) kemarin.
Akibatnya, sungai Tenggarong pun meluap hingga merendam ratusan bangunan maupun sawah dan ladang milik warga. Daerah yang paling parah terendam banjir adalah kawasan Jalan Gunung Belah dan Jalan Mangkuraja. Ketinggian air bahkan mencapai pinggang orang dewasa.
Yang memprihatinkan, banjir ini juga memakan korban jiwa di RT 12 Kelurahan Loa Ipuh. Seorang balita berusia 3,6 tahun bernama Mika Marsiha ditemukan mengapung di sekitar rumahnya yang terendam banjir.
Menurut keterangan sejumlah warga, banjir mulai melanda sekitar pukul 08.00 WITA. Aliran air sungai Tenggarong yang cukup deras terus meluap dan mencapai puncaknya sekitar pukul 12.00 WITA hingga merendam rumah warga.
Sawah dan ladang milik warga ikut terendam banjir Photo: Agri
Warga di kawasan Jalan Gunung Belah terpaksa mendirikan tenda di tepi jalan lantaran rumah mereka masih terendam banjir Photo: Agri | | |
Hingga kini belum dapat dipastikan berapa ratus rumah terendam serta berapa korban banjir. Camat Tenggarong Tajuddin Noor yang dikonfirmasi mengenai hal ini belum dapat memberikan jawaban.
Banjir yang melanda warga Tenggarong ini mengundang keprihatinan para pejabat teras Pemkab Kutai Kartanegara (Kukar). Pj Bupati Kukar H Sulaiman Gafur kemarin sore menyempatkan diri untuk meninjau langsung lokasi banjir.
Terkait dugaan jebolnya tanggul tambang batu bara yang menjadi pemicu banjir tersebut, Pj Bupati Sulaiman Gafur menyatakan telah memerintahkan kepada Dinas Pertambangan dan Energi Kukar untuk mengecek informasi tersebut.
"Kalau benar banjir ini merupakan dampak dari tambang batu bara, nanti kami akan evaluasi bersama pihak terkait dan kami akan berikan sanksi sesuai peraturan berlaku," demikian kata Sulaiman. (win)
|