Jelang Tahun Baru, Pedagang Terompet Menjamur
Para pedagang menjajakan aneka macam terompet kepada warga yang melintas Jalan Toraga Timur Photo: Agri
|
KutaiKartanegara.com - 31/12/2009 21:26 WITA
Jelang malam pergantian tahun, beberapa sudut ibukota Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Tenggarong, dimarakkan dengan pedagang terompet musiman yang menjajakan dagangannya di pinggir-pinggir jalan.
Dari pantauan KutaiKartanegara.com tadi sore, para pedagang terompet banyak yang memilih lokasi berjualan di Jalan Toraga Timur, persis di depan Monumen Pancasila dan Kedaton Kutai Kartanegara.
Beberapa pedagang lainnya memilih lokasi di Jalan Danau Aji atau di sekitar Pasar Tangga Arung, Jalan Kartini, kawasan tepian Mahakam hingga di sekitar Jembatan Kartanegara.
Harga terompet yang dijual pun bervariasi tergantung bentuk maupun ukuran. Untuk terompek dari karton, paling murah dijual Rp 5 ribu untuk ukuran kecil, Rp 15 ribu untuk ukuran sedang, hingga Rp 40 ribu untuk ukuran besar.
Sementara terompet buatan pabrik dari plastik rata-rata dijual Rp 30 ribu per buah. Sedangkan terompet yang menggunakan tabung gas dijual hingga Rp 250 ribu per buah.
 Meski cukup mahal, terompet plastik buatan pabrik juga laris manis diserbu pembeli Photo: Agri | | |
Menurut Mustakim, salah seorang pedagang terompet di Jalan Toraga Timur, mereka sudah mulai berjualan terompet sejak sepekan terakhir.
"Terompet ini bukan buatan saya, tetapi dipasok dari Samarinda. Kalau hari-hari biasa, saya ini sebenarnya adalah pedagang bakso keliling. Hanya menjelang tahun baru saja saya mencoba cari rezeki jualan terompet," ujar warga Kelurahan Loa Ipuh ini.
Ditambahkan Mustakim, untuk tahun baru 2010 kali ini dirinya hanya berani menjual sebanyak 200 terompet. "Karena pedagang yang berjualan terompet semakin banyak tahun ini. Kalau tahun-tahun lalu saya berani mengambil stok sekitar 300-400 buah," imbuhnya.
Sementara dikatakan pedagang terompet lainnya yakni Abdul, dirinya khusus menjual terompet plastik buatan pabrik yang dijual Rp 30 ribu per buah. "Terompet ini kita datangkan langsung dari Surabaya," jelasnya.
Menurut Abdul, terompet plastik yang dijualnya cukup laris diserbu pembeli. "Disamping karena bahannya yang tahan lama, bunyinya juga lebih nyaring dibanding terompet karton biasa yang mudah rusak jika terkena hujan," demikian kata pemuda asal Lamongan tersebut. (win)
|