Kaseh Selamat HUT Sultan Kutai ke-85 Akan Anugerahkan Sultan Award Bagi 15 Budayawan
Sultan Kutai H Adji Mohd Salehoeddin II akan tepat berusia 85 tahun pada Sabtu (24/10) lusa. Syukuran hari jadi Sultan Kutai akan dilaksanakan dalam acara Kaseh Selamat pada hari Minggu (25/10) ini Photo: Agri
|
KutaiKartanegara.com - 22/10/2009 19:47 WITA
Sultan Kutai Kartanegara ing Martadipura H Adji Mohd Salehoeddin II pada 24 Oktober lusa tepat berusia 85 tahun. Syukuran hari jadi Sultan Kutai ini akan dirayakan dalam acara Kaseh Selamat di Kedaton Kutai Kartanegara, Tenggarong, Minggu (25/10) jam 10.00 WITA.
Menurut Menteri Sekretaris Keraton Kesultanan Kutai HAPM Gondo Prawiro, acara Kaseh Selamat ini juga sekaligus dalam rangka memperingati 10 tahun naik tahtanya Sultan Kutai.
Ditambahkannya, acara Kaseh Selamat Sultan Kutai tersebut akan ditandai pula dengan penganugerahan Sultan Award. "Sultan Award ini akan diberikan kepada 15 orang seniman atau budayawan yang telah mengembangkan seni budaya di tanah Kutai," ujarnya.
Dikatakan Gondo Prawiro, pihaknya telah mengundang para pejabat teras Muspida Provinsi Kaltim untuk hadir dalam acara ini. "Termasuk pula pejabat Muspida dari 7 Kabupaten/Kota yang di masa lalu termasuk dalam wilayah adat Kesultanan Kutai," ungkapnya.
Sekedar informasi, Sultan Kutai H Adji Mohd Salehoeddin II merupakan Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura ke-20. Beliau adalah putera pasangan Sultan Adji Mohamad Parikesit dan Adji Ratu Bariah gelar Ratu Prabu Ningrat yang dilahirkan di Tenggarong pada tanggal 24 Oktober 1924.
Pada Usia 13 tahun, beliau diangkat menjadi Putera Mahkota dengan gelar Adji Pangeran Adipati Praboe Anoem Soerya Adiningrat lewat Besluit/Keputusan Sultan Kutai Nomor 30 Tahun 1937.
Beliau kemudian menikahi Adji Aida Amidjoyo pada tanggal 17 Agustus 1947. Selama 62 tahun mengarungi biduk rumah tangga, beliau dikaruniai 10 orang anak, 30 orang cucu dan 15 orang cicit.
Setelah Indonesia merdeka, pemerintahan kesultanan pun berakhir pada tahun 1960. Sultan Kutai dan keluarga kemudian hidup sebagai rakyat biasa. Terakhir beliau bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil di Dinas Pendapatan Daerah kabupaten Kutai.
Seiring dengan dihidupkannya kembali Kesultanan Kutai Kartanegara ing Martadipura yang didukung Keluarga Besar Adat Kutai serta Pemkab Kutai Kartanegara, beliau akhirnya secara resmi ditabalkan sebagai Sultan pada tanggal 23 September 1999. (win)
|