Fasilitas Penerima Migas Terbakar, Tiga Pekerja Luka Berat Tim Fire & Rescue VICO Indonesia berupaya menjinakkan api di area TRF Muara Badak Photo: Dok. VICO Indonesia
Tim gabungan VICO Indonesia dan Total E&P Indonesie bahu membahu melakukan evakuasi korban Photo: Dok. VICO Indonesia
|
KutaiKartanegara.com - 08/08/2009 16:57 WITA
Kebocoran yang terjadi di salah satu pipa migas menyebabkan kebakaran yang mengancam fasilitas TRF (Total Receiving Facility) di Kecamatan Muara Badak, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Rabu (05/08) lalu.
Kobaran api menjadi semakin tak terkendali dan merembet hingga ke wilayah hutan di sekitar kawasan TRF itu. Tiga pekerja dilaporkan mengalami luka berat dan harus mendapat perawatan intensif.
Berkat respon yang cepat dan kerjasama tim yang baik, si jago merah akhirnya berhasil dijinakkan oleh tim gabungan VICO Indonesia dan Total E&P Indonesie.
Beruntung, kebakaran yang terjadi di TRF Muara Badak ini hanyalah bagian dari simulasi Joint Emergency Fire Drill VICO Indonesia dan Total E&P Indonesie.
Kegiatan simulasi tersebut bertujuan untuk meningkatkan kesigapan dalam menanggulangi setiap kondisi gawat darurat yang terjadi.
Berkat kesigapan dan kerjasama yang baik, kobaran api pun berhasil dijinakkan Photo: Dok. VICO Indonesia | | |
"Simulasi drill kami laksanakan secara berkala di berbagai tempat, dengan skenario yang berbeda untuk menjaga kesigapan tim emergency response," kata Henry Simanjuntak, HSE & Well Integrity Superintendent VICO Indonesia.
Dalam simulasi tersebut, lanjut Henry, VICO Indonesia menunjukkan inovasi baru dalam teknik penanganan medis dan pemadaman kebakaran yang mereka gunakan dalam 12th Indonesian Fire and Rescue Challenge (IFRC) di Newmont, Nusa Tenggara Barat, akhir Juli lalu.
Pada event bergengsi yang diikuti oleh seluruh perusahaan pertambangan di bawah Departemen ESDM, VICO Indonesia berhasil meraih juara II.
Prestasi tersebut ditambah lagi dengan keberhasilan salah seorang personil VICO Indonesia, Sthefrie Mailangkay, yang dipercaya menjadi assessor dan sudah diakui secara internasional.
"Ini adalah pengalaman baru penuh tantangan untuk saya, karena dipercaya untuk menilai kemampuan tim-tim yang bertanding sesuai standar internasional. Saya harus konsisten, bijaksana, tegas dan menjunjung tinggi sportivitas," demikian kata Sthefrie. (day)
|