Merebahkan Ayu Akhiri Pesta Adat Erau 2009
Sultan Kutai H Adji Mohd Salehoeddin II menebar beras kuning ke arah Tiang Ayu yang telah direbahkan Photo: Agri
Putra Mahkota HAP Adipati Praboe Anoem Soerya Adiningrat (kanan) melakukan prosesi Merebahkan Ayu bersama kerabat Kesultanan Kutai lainnya Photo: Humas Kukar/Heru
|
KutaiKartanegara.com - 04/08/2009 16:06 WITA
Perayaan pesta adat Erau 2009 secara resmi berakhir Senin (03/08) kemarin lewat upacara Merebahkan Ayu yang digelar pihak Kesultanan Kutai Kartanegara ing Martadipura di ruang setinggil Keraton Kutai Kartanegara atau Museum Mulawarman, Tenggarong.
Dalam upacara adat yang berlangsung khidmat dan sederhana ini, Tiang Ayu yang berdiri selama sepekan, diturunkan bersama-sama oleh 4 orang kerabat Kesultanan Kutai.
Mereka adalah Putra Mahkota HAP Adipati Praboe Anoem Soerya Adiningrat, Adji Pangeran Hario Soerya Adi Kesuma, Adji Pangeran Hario Soerya Adi Nata serta H Adji Pangeran Hario Kesoemo Poeger.
Selain disaksikan Sultan Kutai H Adji Mohd Salehoeddin II, prosesi Merebahkan Ayu ini disaksikan pula Sekkab Kukar yang juga Menteri Sekretaris Keraton HAP Mohd Haryanto Bachroel, Asisten III Setkab Kukar AR Ruznie Oms, Kepala Dinas Kebudayaan & Pariwisata Kukar HM Idrus SY dan para undangan lainnya.
 Salah seorang Dewa Bini mengambil janur yang terpasang di Tiang Ayu Photo: Agri | | |
"Merebahkan Ayu merupakan akhir dari seluruh kegiatan Erau. Dengan direbahkannya Ayu, maka Erau secara resmi berakhir," ujar Sekkab Kukar HAP Mohd Haryanto Bachroel selaku Ketua Panitia Erau 2009.
Senada dengan Haryanto Bachroel, Putra Mahkota HAP Adipati Praboe Anoem Soerya Adiningrat mengatakan, Kesultanan Kutai menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada pihak Pemprov Kaltim dan Pemkab Kukar yang telah memberikan dukungan atas terselenggaranya pesta adat Erau 2009.
"Mudah-mudahan kerjasama antara pihak Kesultanan dengan pemerintah daerah ini dapat terus ditingkatkan di masa-masa yang akan datang," ujarnya.
Prosesi Merebahkan Ayu kemarin pagi diakhiri pula dengan pembacaan doa sebagai ungkapan syukur kepada Allah SWT atas suksesnya penyelenggaraan Erau tahun ini.
Di akhir acara, para abdi istana dan undangan lainnya berebut untuk mengumpulkan beras Tambak Karang berwarna-warni yang mereka yakini dapat membawa berkah dan peruntungan. Anyaman janur kuning maupun untaian pinang yang terpasang di Tiang Ayu pun tak luput diambil para abdi istana. (win)
|