Kabupaten Kesultanan Wisata Seni Budaya Festival Erau Agenda Dokumen
       
Arsip Berita Gallery Download Direktori Data Forum Buku Tamu
RSUD A.M. Parikesit
Agenda/Events
Cerita Pendek

Akan Ku Tunggu
Oleh: Rhony Samlan

Beberapa menit lagi kapal fery akan segera berangkat. Akan tetapi mataku masih saja kesana kemari untuk mencari sesuatu. Atau lebih tepatnya seseorang. Biasanya setiap saat aku selalu berjumpa dengannya di kapal ini atau kapal satunya. Mengantri atau sudah berada di ...

Mengulur Naga dan Belimbur Warnai Puncak Perayaan Erau

Dua replika Naga Erau saat dibawa menuju dermaga depan Museum Mulawarman untuk diberangkatkan menuju Desa Kutai LamaDua replika Naga Erau saat dibawa menuju dermaga depan Museum Mulawarman untuk diberangkatkan menuju Desa Kutai Lama
Photo: Agri


Putra Mahkota HAP Adipati Praboe Anoem Soerya Adiningrat (kiri) melakukan ritual <i>tepong tawar</i> terhadap 2 replika Naga Erau
Putra Mahkota HAP Adipati Praboe Anoem Soerya Adiningrat (kiri) melakukan ritual tepong tawar terhadap 2 replika Naga Erau
Photo: Agri

KutaiKartanegara.com - 02/08/2009 23:16 WITA
Puncak kemeriahan Festival Erau 2009 tadi siang diwarnai dengan dilaksanakannya upacara adat Mengulur Naga dan Belimbur.


Prosesi Mengulur Naga sekaligus penutupan Festival Erau 2009 ini dipusatkan di halaman Keraton Kutai Kartanegara atau Museum Mulawarman, Tenggarong.


Upacara Mengulur Naga dari Tenggarong menuju Kutai Lama ini mendapat perhatian antusias dari ribuan warga. Buktinya, sejak pagi warga telah memadati kawasan Museum Mulawarman untuk menanti puncak perayaan Erau itu.


Selain dihadiri Sultan Kutai H Adji Mohd Salehoeddin II dan permaisuri, penutupan Erau 2009 juga dihadiri Wakil Gubernur (Wagub) Kalimantan Timur (Kaltim) H Farid Wadjdy, Pj Bupati Kukar dan Muspida, serta kerabat Kesultanan Kutai.


Penutupan Erau 2009 sendiri dilakukan Wagub H Farid Wadjdy, mewakili Gubernur H Awang Faroek Ishak yang berhalangan hadir. Gubernur Kaltim melalui Farid Wadjdy memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Pemkab Kukar dan pihak Kesultanan Kutai yang telah melaksanakan pesta adat Erau dengan baik, aman dan lancar.



Wagub Kaltim Farid Wadjdy saat membacakan sambutan tertulis Gubernu Awang Faroek
Photo: Agri

"Erau merupakan salah satu khasanah budaya di Kaltim yang turut memberi andil bagi khasanah budaya nasional. Oleh karena itu, Festival Erau patut kita lestarikan di masa mendatang," ujarnya.


Sementara dikatakan Pj Bupati Kukar Sjachruddin, Erau memiliki arti penting bagi bagi Pemkab Kukar dan pihak Kesultanan Kutai Kartanegara ing Martadipura.


"Penyelenggaraan Erau menjadi bukti nyata eksistensi kedua belah pihak dalam upaya untuk terus aktif dalam pelestarian adat dan budaya daerah," kata Sjachruddin.


Menurut Pj Bupati Kukar, selama ini Kukar masih mengandalkan potensi sumber daya alam yang kelak bakal habis. "Oleh karena itu, sudah sepantasnya kita melirik potensi sumber daya lainnya untuk dikembangkan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat, salah satunya lewat pariwisata," imbuhnya.


"Sektor pariwisata menjadi salah satu pilihan yang cukup potensial untuk kita kembangkan ke depan. Besarnya potensi pariwisata yang ditopang oleh kekayaan dan keanekaragaman seni budaya yang dimiliki daerah ini, menjadi alasan yang sangat rasional untuk kita tingkatkan," demikian katanya.


Penutupan Erau 2009 ditandai pula dengan pembacaan riwayat Naga Erau oleh kerabat Keraton Kutai, Asmuni. Sebelum dua replika naga dilepas untuk diberangkatkan menuju Kutai Lama, terlebih dahulu dilakukan ritual tepong tawar oleh Putra Mahkota Kesultanan Kutai HAP Adipati Praboe Anoem Soerya Adiningrat.


Setelah itu, Putra Mahkota kemudian memimpin keberangkatan dua replika naga menuju Desa Kutai Lama di Kecamatan Anggana yang merupakan ibukota pertama Kerajaan Kutai Kartanegara.


Seiring dengan diberangkatkannya Naga Erau, air tuli yang diambil dari Kutai Lama telah tiba di Tenggarong. Air tersebut kemudian dipercikkan Sultan Kutai sebagai tanda dimulainya Belimbur yang diiringi bunyi sirine dari mobil PMK Kukar. Saling siram pun terjadi di hampir seluruh penjuru kota Tenggarong, khususnya di kawasan tepian sungai Mahakam. (win)


Naga Erau diberangkatkan menuju Kutai Lama dengan menggunakan kapal motor
Photo: Agri

 
Pasang Iklan
Pasang Iklan
Username
Password  
Info Odah Etam
Politik & Peristiwa   Pemerintahan   Ekonomi & Bisnis   Hukum & Kriminal
Bambang Arwanto Dikukuhkan Sebagai Pjs Bupati Kukar
Tiga Paslon Peserta Pilkada Kukar 2024 Lakukan Pencabutan Nomor Urut
 
Bupati Edi Damansyah Paparkan Prestasi dan Capaian Pembangunan Kukar Tahun 2022
32 Pejabat Struktural dan Fungsional Pemkab Kukar Dimutasi
 
PT Tunggang Parangan Perbaharui MOU Dengan Kejari Kukar
Semangat Baru PT Tunggang Parangan Untuk Berikan PAD Bagi Kukar
 
Pelaku Teror Masjid Diringkus Polisi, Mengaku Sering Keluar Masuk Rumah Sakit Jiwa
IRT Pelaku Pembakaran Rumah Ditangkap Dalam Perjalanan ke Banjarmasin
             
Hiburan   Olahraga   Seni Budaya   Pendidikan
Kukarland Festival Jadi Agenda Tahunan di Kukar
Ada Pemecahan Rekor MURI di Kukarland Festival 2023
 
Susun Program Kerja 2023, Askab PSSI Kukar Laksanakan Kongres Biasa
Kalahkan LIP FC di Partai Final, TM FC Juara Liga 1 Askab PSSI Kukar 2022
 
Prosesi Mengulur Naga dan Belimbur Warnai Kemeriahan Erau 2024
Erau Adat Kutai Kembali Dilaksanakan, Sultan Kutai Jalani Ritual Beluluh
 
SMAN 3 Samarinda dan SMPN 1 Tenggarong Juara Umum LKBB The Velocity of Nusantara se-Kaltim 2022
Penantian Panjang Hingga 8 Tahun, Gedung Baru SMAN 1 Tenggarong Akhirnya Siap Digunakan
Arsip Berita Berdasarkan Tahun :  
Arsip Berita Berdasarkan Kategori :  
             
Kabupaten
Kecamatan
Kesultanan
Festival Erau
Seni Budaya
Kesah Loco
Cerita Pendek
Wisata
Direktori
KutaiKartanegara.com