Suguhan Tari Massal Siap Meriahkan Pembukaan Erau 2009 Suasana gladi bersih tari massal di Stadion Madya Tenggarong Seberang tadi pagi Photo: Agri
Para pendukung tari massal tampil dengan kostum sebenarnya dalam gladi bersih yang digelar tadi pagi Photo: Agri
|
KutaiKartanegara.com - 24/07/2009 17:04 WITA
Suguhan tari massal bertajuk Ragam Rentak Kutai Bersama siap menyemarakkan upacara pembukaan Erau 2009 di Stadion Madya Tenggarong Seberang, Minggu (26/07) lusa.
Dari gladi bersih yang dilakukan tadi pagi, koreografer Hariyansa menyatakan seluruh pendukung tari massal yang berjumlah 300 orang tersebut telah siap tampil maksimal pada hari-H pembukaan nanti.
"Persiapan tari massal tersebut memakan waktu selama 1,5 bulan. Yakni mulai dari tahap seleksi terhadap 600 calon penari, kemudian latihan yang digelar di halaman Planetarium, di halaman Kantor Bupati Kukar hingga latihan akhir di Stadion Madya Tenggarong Seberang," ujarnya.
Ditambahkan Hariyansa, para pendukung tari massal tersebut berasal dari sejumlah grup atau sanggar tari yang ada di Kukar, seperti Sanggar Tari Lanjong, Gubang, Ardila, GePe2, Cahaya, Bengkel Seni, Maju Karya dan Karya Dharma.
Salah seorang penari putri yang membawa properti berupa seraong Photo: Agri | | |
"Para pelatih tari massal ini secara keseluruhan berjumlah 20 orang. Sedangkan musik yang mengiringi tari massal ini dibawakan oleh kelompok musik Topa," katanya lagi.
Menurut Hariyansa, tari massal Ragam Rentak Kutai Bersama menggambarkan kehidupan masyarakat Kutai dalam menyongsong masa depan yang penuh tantangan.
"Ada enam properti yang digunakan dalam tari massal ini. Yaitu Kias, Selendang, Kepyar, Box, Seraong dan Tajong," ujar pemuda yang akrab disapa Ancha ini.
Dijelaskan Ancha, kias adalah bahasa Kutai dari sapu. Maknanya untuk membersihkan segala yang kotor. Selain itu, disesuaikan dengan tema Erau Adat Tempong Tawar yang bermakna membersihkan dari mara bahaya.
Aksi para penari putri yang membawa properti sapu lidi Photo: Agri | | |
"Kemudian selendang yang akan dibawakan penari wanita bermakna sebuah benang merah yang menyatukan visi dan misi untuk menuju kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat Kutai," jelasnya.
Sementara kepyar atau bambu yang dipecah sehingga dapat menghasilkan suara, bermakna dinamisasi harmoni suara yang menimbulkan semangat masyarakat Kutai dalam pembangunan.
Sedangkan properti box atau kotak menggambarkan simbol-simbol kemajuan Kukar. "Seraong atau pelindung kepala khas Kutai, bermakna bahwa masyarakat Kutai membentengi diri agar terlindung dari berbagai keburukan," ujarnya lagi.
Kemudian tajong atau sarung, lanjut Ancha, merupakan properti yang biasa digunakan masyarakat Indonesia yang bermakna persatuan dan kesatuan bangsa.
"Keseluruhan tarian ini mengangkat tari Melayu Kutai murni. Jadi tidak ada Melayu lain didalamnya, hanya Melayu Kutai," pungkasnya. (win)
|