Disaksikan Menteri ESDM dan Pj Bupati Kukar Perusda KSDE Sepakati Jual Beli Gas Dengan Total dan Inpex Pj Bupati Kukar H Sjachruddin (kiri) dan Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro turut menyaksikan penandatanganan perjanjian jual beli gas alam antara Perusda KSDE Kukar dengan Total E&P Indonesie dan Inpex Corporation Photo: Agri
Dirut Perusda KSDE Kukar Ramli Akhmad bersama Executive Officer GM Inpex Corporation Hirohisa Ota dan President Director & GM Total E&P Indonesie Elisabeth Proust saat menandatangani perjanjian Photo: Agri
|
KutaiKartanegara.com - 28/06/2009 18:59 WITA
Kendati Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Senipah, Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), baru akan dibangun mulai Agustus mendatang, namun pihak manajemen Perusda Kelistrikan & Sumber Daya Energi (KSDE) Kukar telah melakukan sejumlah langkah strategis.
Salah satunya adalah dengan melakukan penandatanganan kesepakatan jual beli gas alam sebesar 20.000 MBTU atau 20 MMSCFD untuk jangka waktu 20 tahun, yakni mulai tahun 2011 hingga 2031.
Penandatanganan perjanjian jual beli gas alam ini dilakukan Sabtu (28/06) kemarin antara Dirut Perusda KSDE Kukar Ramli Akhmad dengan Presdir & GM Total E&P Indonesie Elisabeth Proust-Van Heeswijk serta Executive Officer GM Inpex Corporation Hirohisa Ota.
Yang istimewa, acara penandatanganan perjanjian yang digelar di kompleks Total E&P Indonesie Senipah ini disaksikan langsung Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Purnomo Yusgiantoro dan Pj Bupati Kukar H Sjachruddin MS yang bertindak mewakili Gubernur Kaltim.
"Ini tidak biasa-biasanya seorang menteri menyaksikan penandatanganan jual beli gas. Biasanya kalau perjanjian B2B (Business to Business) seperti ini, paling banter disaksikan Kepala BPMIGAS, bukan Menteri ESDM," ujar Purnomo Yusgiantoro disambut tepuk tangan meriah para hadirin.
Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro meminta kepada Perusda KSDE mengikuti tender lewat PLN Photo: Agri | | |
Diakui Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro, sejak Indonesia merdeka sampai sekarang, kapasitas listrik di negara ini masih sangat terbatas, yakni mencapai 30.000 MW. "Dan itu baru 65% rakyat Indonesia yang menikmati," kata Purnomo.
Oleh karena itu, lanjut Menteri, pembangunan proyek kelistrikan dengan target 45.000 MW saat ini terus dibangun secara bertahap. "Tahap pertama sebanyak 10.000 MW. Tahap kedua juga sebesar 10.000 MW. Sedangkan sisanya yang 25.000 MW dibangun oleh swasta, termasuk Perusda KSDE ini," ujarnya.
Namun diakui oleh Menteri ESDM, dari 25.000 MW listrik yang dibangun swasta tersebut, hanya 20% yang berjalan. "Kenapa yang lain tidak jalan? Ternyata setelah teken kontrak, ada yang tidak punya dana, terus ada yang kesulitan peralatan, terbentur masalah teknis, minta support letter atau surat garansi dari pemerintah, dan lain sebagainya," jelas Purnomo.
Menyinggung soal pembangunan PLTG Senipah yang berkapasitas 2x40 MW itu, Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro mengingatkan agar pihak Perusda KSDE dapat mengikuti prosedur atau aturan yang telah ditentukan.
"Saya minta satu langkah lagi yang harus dilakukan. Perusda harus ikut tender yang dilakukan oleh PLN. Ya, walau sudah menang dan dapat gas, masih ada prosedur yang harus diikuti demi kebaikan bersama," ujarnya.
Menteri ESDM juga berpesan kepada pemerintah daerah, khususnya Pemprov Kaltim dan Pemkab Kukar, untuk dapat mengawasi proyek kelistrikan ini.
"Proyek vital seperti ini tidak hanya Pemerintah Pusat yang menjaga, tapi pemerintah daerah juga wajib menjaganya," demikian kata Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro.
Sementara dikatakan Pj Bupati Kukar H Sjachruddin MS, dibangunnya PLTG Senipah di Kecamatan Samboja ini merupakan salah satu upaya dari Pemkab Kukar, yang didukung pula oleh Pemrov Kaltim, dalam menjawab kebutuhan energi yang sangat besar di daerah ini.
"Tidak bisa dipungkiri jika kebutuhan energi listrik di Kaltim semakin besar dari waktu ke waktu. Hal ini merupakan konsekuensi logis dari pertambahan dan perkembangan ekonomi daerah," ujarnya.
Walau demikian, lanjut Sjachruddin, kebutuhan energi yang besar tapi tidak diimbangi supply cukup, menyebabkan masih terjadinya pemadaman bergilir.
Hal ini sangat ironis, mengingat Kaltim memiliki potensi migas yang luar biasa, namun masih mengalami krisis energi. "Oleh karena itu, kami berharap agar hal ini dapat menjadi perhatian Menteri ESDM," demikian kata Pj Bupati Kukar. (win)
|