Program Konversi Minyak Tanah ke LPG Disosialisasikan di Kukar
Simulasi penggunaan kompor gas LPG 3 kg Photo: Agri
|
KutaiKartanegara.com - 26/06/2009 15:53 WITA
Saat ini Pemerintah Pusat secara bertahap terus menggalakkan program Konversi Minyak Tanah Bersubsidi ke LPG kepada seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Tak terkecuali bagi masyarakat di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar).
Guna memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang manfaat dan keuntungan penggunaan LPG, PT Surveyor Indonesia bekerjasama dengan Pertamina GasDom Region VI Kalimantan Kamis (25/06) kemarin melakukan sosialisasi dan peluncuran program ini di Tenggarong.
Kegiatan yang digelar di Pendopo Wabup Kukar ini dihadiri Pj Bupati Kukar H Sjachruddin MS, sejumlah pejabat terkait serta masyarakat dari 4 kecamatan, yakni Tenggarong, Tenggarong Seberang, Loa Janan dan Loa Kulu.
Acara sosialisasi dan peluncuran program ini ditandai pula dengan demo penggunaan kompor gas LPG serta penyerahan bantuan paket kompor berikut tabung LPG isi 3 kg dan aksesoris kepada 4 orang perwakilan warga oleh Pj Bupati H sjachruddin.
Pj Bupati Kukar Sjachruddin didampingi Alfian Nasution (kiri) menyerahkan paket bantuan kompor dan tabung gas LPG 3 kg kepada masyarakat Photo: Agri | | |
Menurut GM Pertamina Pemasaran BBM Retail Region VI Kalimantan, Alfian Nasution, sosialisasi di Kukar ini merupakan kegiatan tahap II setelah sebelumnya dilaksanakan di Balikpapan.
"Sosialisasi ini dimaksudkan untuk menyamakan persepsi dan pemahaman mengenai Konversi Minyak Tanah ke LPG sebagai program Pemerintah Pusat. Jadi program ini bukan semata milik Pertamina, namun merupakan program dari Pemerintah Pusat," ujarnya.
Ditambahkan Alfian, berdasarkan kesetaraan nilai kalori, subsidi LPG lebih rendah daripada subsidi minyak tanah. "Sehingga jika program ini berhasil secara nasional, maka penghematan subsidi oleh negara dapat mencapai Rp 20 Trilyun per tahun," imbuhnya.
Selain memberi keuntungan bagi pemerintah dalam melakukan penghematan anggaran negara, masyarakat yang beralih menggunakan dari minyak tanah ke LPG juga diuntungkan karena lebih hemat dari segi biaya dan efisien dalam penggunaan energi untuk memasak.
Sementara Pj Bupati Kukar H Sjachruddin berharap agar masyarakat yang menerima paket bantuan kompor gas LPG 3 kg dapat berhati-hati. "Jika mencium bau gas, jangan coba-coba menyalakan kompor," katanya.
Sjachruddin juga meminta kepada pihak Pertamina untuk menjamin ketersediaan pasokan LPG bagi masyarakat di daerah ini demi menjaga stabilitas harga pasaran LPG. "Karena meski kita ini merupakan daerah penghasil migas, namun nyatanya daerah kita masih mengalami kesulitan memperoleh pasokan bahan bakar," ungkapnya.
Adanya program Konversi Minyak Tanah ke LPG ini mendapat perhatian antusias dari masyarakat Kukar. Salah seorang warga Loa Kulu, Sri Rahayu (24), mengaku selama ini menghabiskan biaya Rp 80 ribu per bulan untuk membeli 20 liter minyak tanah.
"Jika membeli gas LPG 3 kg dengan harga tertinggi sekitar Rp 13 ribu per minggu, saya bisa melakukan penghematan biaya bulanan," ujar warga Desa Loa Kulu Kota ini. (win)
|