Desa Lung Anai Gelar Upacara Uman Undat Ungkapan Syukur Atas Keberhasilan Panen Pj Bupati Kukar Sjachruddin (kedua dari kanan) dan para pejabat teras Pemkab Kukar ikut menumbuk beras bersama masyarakat Lung Anai Photo: Agri
Suguhan tari khas Dayak Kenyah turut menyemarakkan pelaksanaan upacara adat Uman Undat Photo: Agri
|
KutaiKartanegara.com - 04/05/2009 22:08 WITA
Suara tumbukan alu terdengar begitu riuh dan berirama dalam Lamin Adat Desa Lung Anai, Kecamatan Loa Kulu, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar).
Puluhan wanita suku Dayak Kenyah dengan penuh ceria terus menumbukkan alu ke arah beras yang berada dalam lesung panjang berbentuk perahu.
Selain para wanita Dayak Kenyah itu, sejumlah pejabat teras Pemkab Kukar seperti Pj Bupati H Sjachruddin, juga ikut berbaur untuk menumbuk beras di dalam lesung.
Suasana kebersamaan dalam menumbuk beras ini merupakan puncak dari upacara adat Uman Undat yang digelar tadi siang di Desa Budaya Lung Anai, sebuah desa di Kecamatan Loa Kulu yang mayoritas dihuni masyarakat suku Dayak Kenyah.
Para wanita Lung Anai mengayak tepung beras yang telah ditumbuk sebelum dimasukkan kedalam bambu Photo: Agri | | |
"Upacara adat Uman Undat merupakan tradisi warisan nenek moyang yang terus kami lestarikan hingga sekarang. Upacara ini merupakan wujud ungkapan syukur atas keberhasilan panen ladang yang dikerjakan warga dalam satu tahun," ujar Kepala Desa Lung Anai, Tingai Lawing.
Dimulainya upacara Uman Undat ini ditandai dengan penumbukan beras dalam lesung sebanyak 3 kali oleh Pj Bupati Kukar H Sjachruddin. Kemudian, beras itu ditumbuk bersama-sama oleh para pejabat teras Pemkab Kukar bersama masyarakat setempat.
Beras yang telah berubah menjadi tepung kemudian diambil dan dimasukkan ke dalam beberapa potong bambu. Setelah selesai, potongan bambu berisi tepung beras itu kemudian dibakar hingga matang.
Oleh masyarakat Dayak Kenyah, makanan hasil olahan tepung beras ini disebut Undat. Beberapa potong Undat yang telah matang kemudian dimakan bersama-sama oleh para hadirin.
Kepala Adat Dayak Kenyah Desa Lung Anai membelah Undat untuk dibagi-bagikan kepada para hadirin Photo: Agri
Asisten III HM Imron mencoba mencicipi Undat yang telah matang, sementara Pj Bupati Kukar H Sjachruddin tak dapat mencicipi lantaran sedang berpuasa Photo: Agri | | |
Pj Bupati Kukar Sjachruddin mengaku terkesan dengan pelaksanaan upacara adat Uman Undat ini. Menurutnya, upacara adat mengandung makna dan nilai-nilai yang harus ditanamkan kepada generasi penerus.
"Upacara adat ini menunjukkan bahwa nenek moyang terdahulu selalu bersyukur kepada Tuhan YME yang telah mengatur semua ini, sehingga hasil pertanian warga menjadi baik," ujarnya.
Ditambahkan Sjachruddin, pelaksanaan upacara adat Uman Undat yang rutin digelar Desa Lung Anai ini juga membuktikan bahwa Kukar sebenarnya memiliki kekayaan seni budaya yang luar biasa.
"Jika upacara adat Uman Undat dikemas dengan lebih baik dan dipromosikan, kegiatan ini bisa menjadi salah satu daya tarik pariwisata yang menarik di Kukar," imbuhnya.
Upacara adat Uman Undat tadi siang dimeriahkan pula dengan suguhan tari-tarian khas suku Dayak Kenyah yang dibawakan anak-anak, para gadis hingga ibu-ibu warga Desa Lung Anai. Beberapa tari yang disuguhkan di antaranya adalah tari Datun Julut, tari Hudoq Kita', tari Perang dan tari Seraung. (win)
|