Banjir Semakin Tinggi, Warga Mulai Mengungsi Beberapa keluarga di Muara Kaman terpaksa mengungsi dengan menempati pondok atau tenda darurat Photo: Buyung Marajo
Salah satu pondok pengungsi banjir di Desa Muara Kaman Ilir Photo: Buyung Marajo
|
KutaiKartanegara.com - 05/01/2009 16:27 WITA
Banjir akibat luapan sungai Mahakam yang semakin tinggi akhirnya memaksa sejumlah warga di 3 kecamatan di Kutai Kartanegara (Kukar) untuk mengungsi ke dataran yang lebih tinggi.
Seperti di Kecamatan Muara Kaman, tak kurang dari 38 Kepala Keluarga dari Dusun Tebalai telah mendirikan tenda-tenda darurat maupun pondok beratap terpal di kawasan RT 11 Desa Muara Kaman Ilir.
Dari pantauan di lapangan, setiap tenda darurat itu didiami mulai 1 hingga 3 KK. Selain menempati tenda darurat, sejumlah warga juga terpaksa tinggal di atas perahu.
Menurut keterangan warga setempat, pengungsian telah terjadi sejak 3 minggu terakhir. Jumlah pengungsi diperkirakan bakal bertambah jika banjir akibat luapan terus meninggi.
Apalagi kini banyak warga yang telah bersiap-siap mendirikan tenda-tenda darurat. Buktinya, warga telah mendirikan rangka kayu yang diambil dari hutan sekitar yang tinggal dipasangi tenda dan terpal sebagai atap.
Beberapa pondok telah disiapkan warga lainnya sebagai antisipasi jika banjir semakin parah Photo: Buyung Marajo | | |
"Kami disini sudah 5 hari, karena rumah kami di RT 3 Muara Kaman Ilir sudah tidak bisa didiami lagi. Di tenda ini, ada 3 KK yang tinggal bersama," ujar Sapir (50).
Lain lagi komentar Doi (70). Lelaki sepuh ini mengaku jika dia dan istrinya telah 5 hari tinggal di perahu lantaran rumahnya yang berada di bantaran sungai Mahakam telah terendam air hingga 2 meter.
"Kami takut jika masih bertahan di rumah itu. Apalagi jika ada gelombang akibat dari kapal-kapal besar yang lewat," ujarnya.
Sementara diakui Sekretaris Satkorlak PB Kukar, H Darmansyah, saat ini pihaknya mencatat ada 73 pengungsi dari 3 kecamatan se-Kukar, yakni Muara Kaman, Sebulu dan Kota Bangun.
Kendati sudah ada pengungsi, Darmansyah belum bisa memastikan apakah menaikkan status banjir dari Tanggap Darurat menjadi Darurat.
"Yang jelas besok kami akan melakukan rapat koordinasi dengan dinas/instansi terkait guna membahas situasi banjir yang melanda Kukar saat ini," ujarnya.
Ditambahkan Darmansyah yang juga Kepala Badan Kesbang Linmas Kukar, saat ini korban banjir telah mencapai 8.927 KK atau 22.798 jiwa.
"Sementara rumah yang terendam mencapai 8.564 rumah, kemudian 5 fasilitas umum tak dapat berfungsi, begitu pula 16 rumah ibadah, 22 bangunan SD, 3 bangunan SMP serta 2 Puskesmas Pembantu, semua telah terendam banjir," katanya. (win/bm)
|