Erau 2008 Resmi Ditutup Pemprov Kaltim Bakal Bantu Tiap Tahun Dua replika Naga Erau saat diberangkatkan dari Keraton menuju Kutai Lama Photo: Agri
Putra Mahkota HAP Adipati Praboe Anoem Soerya Adiningrat menjalani ritual tepong tawar sebelum memimpin pemberangkatan Naga Erau ke Kutai Lama Photo: Yanda
|
KutaiKartanegara.com - 21/12/2008 23:38 WITA
Pesta adat Erau 2008 secara resmi ditutup Gubernur Kaltim H Awang Farouk Ishak tadi siang di Keraton Kutai Kartanegara (Museum Mulawarman), Tenggarong.
Penutupan Erau Adat Keraton Kutai Kartanegara ini ditandai dengan pelepasan 2 replika Naga Erau dari kota Tenggarong menuju Kutai Lama, Kecamatan Anggana, yang merupakan ibukota pertama Kerajaan Kutai Kartanegara pada abad ke-13.
Dan puncak kemeriahan dari penutupan Erau yang paling seru dan paling ditunggu-tunggu warga tentunya adalah Belimbur, yakni saling siram-siraman air.
Sultan Kutai HAM Salehoeddin II (kanan) saat menyambut Gubernur Kaltim H Awang Farouk Ishak Photo: Agri | | |
Kendati Belimbur baru bisa dilaksanakan setelah kerabat Keraton mengambil air tuli di Kutai Lama, namun warga sudah mulai 'perang air' ketika Naga Erau baru diberangkatkan dari dermaga Tenggarong sekitar pukul 09.30 WITA.
Gubernur Kaltim H Awang Farouk Ishak saat menutup Erau 2008 mengatakan, pihaknya sangat mendukung dilaksanakannya Erau sebagai warisan adat dan budaya Kesultanan Kutai yang patut dilestarikan.
Putra asli Kutai ini pun menyatakan harapannya agar pesta adat Erau dapat terus dilaksanakan secara rutin setiap tahunnya. "Pemprov Kaltim siap mendukung dan membantu pelaksanaan Erau mulai tahun depan," tegas Awang Farouk disambut tepuk tangan meriah para hadirin.
Awang Farouk juga berharap agar pelaksanaan Erau Adat Keraton Kutai Kartanegara di masa mendatang dapat melibatkan pula daerah-daerah otonom yang pernah menjadi wilayah adat Kesultanan Kutai Kartanegara ing Martadipura.
Seksi Sakral Keraton, Demong Nata Krama (tengah), bersama Belian dan Dewa bersiap mengambil air tuli di Kutai Lama Photo: Yanda | | |
Daerah otonom yang dimaksud Gubernur Awang Farouk itu meliputi Samarinda, Balikpapan, Bontang, Kutai Barat, Kutai Timur hingga Penajam Paser Utara.
Tampak hadir pada penutupan Erau 2008 di antaranya adalah Sultan Kutai H Adji Mohd Salehoeddin II dan Putra Mahkota HAP Adipati Praboe Anoem Soerya Adiningrat, kemudian Sekkab HM Aswin bersama para pejabat Muspikab.
Sebelum prosesi Mengulur Naga dilaksanakan, terlebih dahulu dibacakan Riwayat Naga Erau oleh Asmuni Effendi, salah seorang kerabat Keraton Kutai yang juga Kepala Seksi Rekreasi dan Hiburan Umum Disparbud Kukar.
Setelah itu, Putra Mahkota HAP Adipati Praboe Anoem Soerya Adiningrat yang memimpin pemberangkatan kedua Naga Erau menjalani Tepong Tawar agar prosesi Mengulur Naga di Kutai Lama dapat berjalan selamat, aman dan lancar. (win/nop)
|