Untuk Keselamatan Erau, Menjamu Benua Digelar Lewat upacara Menjamu Benua, diharapkan agar pelaksanaan Erau dapat berlangsung selamat, aman dan lancar Photo: Agri
Seorang Dewa saat melaksanakan ritual Menjamu Benua Photo: Agri
|
KutaiKartanegara.com - 11/12/2008 23:29 WITA
Rangkaian acara pendahuluan jelang dilaksanakannya pesta adat Erau terus berlangsung. Jika kemarin telah digelar prosesi adat Beluluh, tadi sore pihak Kesultanan Kutai Kartanegara ing Martadipura melaksanakan upacara adat Menjamu Benua.
Upacara adat Menjamu Benua yang dipimpin salah seorang Belian bernama Usman ini dilaksanakan mulai pukul 15.00 WITA di 3 tempat berbeda di wilayah kota Tenggarong.
Pertama di Kelurahan Mangkurawang yang disebut sebagai Kepala Benua. Kemudian di Kelurahan Panji atau Tengah Benua. Dan terakhir di Kelurahan Timbau atau Buntut Benua.
Pelaksanaan upacara adat ini mendapat perhatian antusias dari warga Tenggarong. Beberapa warga bahkan ikut mengabadikan jalannya ritual tersebut dengan menggunakan kamera ponsel masing-masing.
Arbaenah (80) selaku pimpinan Dewa tengah meletakkan sesaji Photo: Agri | | |
Sebelum prosesi adat Menjamu Benua dimulai, para pelaksana upacara adat yang terdiri dari 7 orang Belian dan 9 orang Dewa terlebih dahulu menemui Sultan Kutai H Adji Mohd Salehoeddin II di rumah kediamannya untuk meminta restu.
Sultan pun memberi restunya dengan menghambur beras kuning ke arah para pelaksana upacara itu. Sultan juga menyerahkan pakaian sehari-harinya berupa selembar baju dan sepotong celana panjang untuk dibawa dan disertakan dalam upacara Menjamu Benua.
Ketika upacara dilaksanakan, pakaian sehari-hari Sultan Kutai itu diletakkan di atas sebuah anca bambu bersama sejumlah sesaji. Aneka sesaji tersebut di antaranya adalah ketan, telur rebus, seekor ayam bakar, seekor ayam hidup, serta beberapa potong kue khas Kutai.
Selama berlangsungnya ritual itu, seorang pimpinan Belian membacakan mantera-mantera sambil sesekali menghamburkan beras kuning. Tetabuhan gendang dan gong turut mengiringi jalannya upacara adat Menjamu Benua ini.
Warga Kelurahan Mangkurawang tampak antusias menyaksikan jalannya ritual Menjamu Benua Photo: Agri
Para Dewa berpamitan kepada Sultan Kutai setelah melaksanakan seluruh rangkaian upacara Menjamu Benua Photo: Agri | | |
Menurut Seksi Humas & Peragaan Upacara Adat Kesultanan Kutai, H Adji Pangeran Hario Kesumo Poeger, ritual Menjamu Benua ini merupakan salah satu ritual untuk memberi makan kepada makhluk gaib terkait rencana akan digelarnya Erau.
"Karena pada upacara adat Beluluh kemarin, telah diberitahukan akan dilaksanakannya Erau. Dan kini mereka diberi makan agar nanti tidak mengganggu seluruh rangkaian acara Erau," ujarnya.
Lewat upacara Menjamu Benua ini, lanjutnya, pihak Kesultanan Kutai juga memohon kepada Yang Maha Kuasa agar diberikan keselamatan serta kelancaran dalam pelaksanaan Erau yang akan digelar beberapa hari lagi.
Usai melaksanakan ritual Menjamu Benua, para pelaksana upacara adat tersebut kembali ke kediaman Sultan AM Salehoeddin II. Seorang Dewa kemudian menyerahkan kembali pakaian sang Sultan beserta perlengkapan upacara Menjamu Benua kepada Sultan Kutai. (win)
|