Naga Erau Dipindah ke Keraton Untuk memindahkan Naga Erau dari Kedaton menuju Keraton, diperlukan 20 orang Photo: Agri
Salah satu replika Naga Erau saat dikeluarkan dari Kedaton Photo: Agri
|
KutaiKartanegara.com - 11/12/2008 01:43 WITA
Setelah sempat bersemayam selama 4 tahun di Kedaton, dua ekor replika Naga Erau kemarin siang dipindahkan ke Keraton Kutai Kartanegara atau Museum Mulawarman.
Pemindahan sepasang Naga Erau ini dilakukan usai upacara adat Beluluh terkait rencana akan digelarnya Erau Adat Kutai Kartanegara mulai hari Minggu (14/12) mendatang.
Proses pemindahan 2 Naga Erau ini ternyata tidak sembarangan. Sebelumnya, seorang pawang yang disebut Dewa telah melakukan ritual Tempong Tawar yang ditandai dengan menghambur beras kuning ke dua Naga tersebut.
"Ritual ini dimaksudkan sebagai permohonan kepada Yang Maha Kuasa agar pelaksanaan Erau nanti berjalan lancar tanpa mengalami suatu kendala apapun," ujar Awang Demang Nata Krama, Seksi Sakral Kesultanan Kutai Kartanegara ing Martadipura.
Awang Demang Nata Krama (depan) saat memimpin pemindahan Naga Erau menuju Keraton Kutai Kartanegara Photo: Agri
Bagian ekor Naga Erau dimasukkan terlebih dahulu ke Keraton Kutai Kartanegara melalui tangga yang sudah disiapkan Photo: Agri | | |
Untuk mengangkat seekor replika Naga Erau ini, lanjutnya, diperlukan 20 orang. "Jumlahnya harus 20 orang, tidak kurang atau tidak lebih, agar jumlahnya tidak ganjil," ujarnya.
Menurut Awang Demang Nata Krama, kedua replika Naga ini bakal digunakan pada puncak pelaksanaan Erau yang disebut Mengulur Naga.
Di acara tersebut, Naga Erau akan dibawa ke Kutai Lama, Kecamatan Anggana, untuk dilepas ke perairan Sungai Mahakam di bekas ibukota pertama Kerajaan Kutai Kartanegara itu.
"Kalau Naga sudah dilepas dan Air Tuli sudah diambil dari Kutai Lama, maka adat Belimbur atau salim siram-siraman air pun dimulai," pungkasnya.
Sementara itu, proses pemindahan kedua Naga Erau kemarin siang mendapat perhatian sejumlah warga maupun wisatawan lokal yang berkunjung ke Museum Mulawarman.
Beberapa di antara mereka langsung mengabadikan proses pemindahan Naga dengan menggunakan kamera atau handycam. Saat para petugas yang mengangkat Naga rehat sejenak, beberapa wisatawan maupun warga juga menyempatkan untuk berfoto di depan Naga. (win)
|