Demo Berlangsung Panas, Ketua Panwas Pilkada Dilempar Telur Busuk Suasana demonstrasi di depan Panwas Pilkada Kukar yang berlangsung panas dan diwarnai aksi pelemparan, Senin (13/06) siang Photo: Agri
KutaiKartanegara.com - 13/06/2005 21:27 WITA
Demonstrasi yang kembali dilakukan hari ini oleh ratusan massa Aliansi Masyarakat Peduli Pilkada Bersih (AMPPB) di depan Sekretariat Panitia Pengawas (Panwas) Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) berlangsung panas.
Massa AMPPB sempat beradu argumentasi dengan Ketua Panwas Pilkada Kukar Suroto SSos MSi terkait pernyataan Suroto melalui pemberitaan media massa yang menyatakan bahwa kasus dugaan kecurangan di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 04 Desa Badak Mekar, Kecamatan Muara Badak, telah 'tutup buku' alias selesai karena tidak ada saksi dan bukti.
Aparat keamanan ketika berupaya mengendalikan demonstran AMPPB yang mulai emosi terhadap Ketua Panwas Pilkada Kukar Photo: Agri
Seorang demonstran mengecam Ketua Panwas Pilkada Kukar atas pernyataannya di media massa bahwa kasus TPS 4 Badak Mekar telah selesai Photo: Agri|
| | |
Tidak terima dengan penjelasan Suroto, tiba-tiba salah seorang pengunjukrasa wanita yang emosi melemparkan telur busuk yang tepat mengenai kepala dan pakaian Ketua Panwas Pilkada Kukar ini. Aksi ini memancing emosi demonstran lainnya yang akhirnya turut melemparkan beberapa benda seperti gelas air mineral dan tomat ke arah Suroto dan Sekretariat Panwas Pilkada Kukar.
Aparat keamanan pun segera melindungi Suroto dan mengamankan Ketua Panwas Pilkada Kukar ini ke dalam gedung. Aksi pelemparan ke arah Sekretariat Pilkada Kukar ini juga mengakibatkan pecahnya salah satu jendela kaca yang berada di ruang kerja Bidang Pemerintahan dan Ketertiban Kantor Badan Pengawas Kabupaten (Bawaskab) Kukar yang kebetulan berada di lantai atas Sekretariat Panwas Pilkada Kukar.
Situasi yang memanas ini akhirnya dapat dikendalikan pihak keamanan yang meminta massa untuk tetap tenang dan menahan diri dari tindakan-tindakan yang dapat memperkeruh suasana. Aparat keamanan sendiri bersikap persuasif terhadap ulah demonstran tersebut.
Demonstran kembali melanjutkan orasi yang mengecam Panwas Pilkada Kukar yang dianggap tidak independen dan tidak sungguh-sungguh dalam memproses berbagai pelanggaran selama berlangsungnya Pilkada Kukar 2005. Bahkan Suroto sempat kembali meladeni massa AMPPB untuk beradu argumentasi seputar kasus yang dipermasalahkan demonstran namun lagi-lagi tidak memperoleh titik temu.
Setelah mengalami kebuntuan, massa AMPPB yang berjumlah sekitar 400 orang akirnya membubarkan diri sekitar pukul 12.22 WITA saat hujan deras mulai mengguyur kota Tenggarong. Demonstran berjanji akan kembali datang sambil menyusun strategi baru untuk menuntut Panwas Pilkada Kukar agar segera memproses beberapa pelanggaran selama Pilkada secara transparan dan adil. (win/joe)
|