Pemotongan Hewan Qurban di Masjid Agung Dua Sapi Qurban Terkena Penyakit Cacing Salah seorang petugas tengah melakukan penyembelihan terhadap seekor sapi qurban Photo: Agri
Seorang bocah dengan ceria mengambil sebungkus daging kurban yang dibagikan di Masjid Agung Sultan Sulaiman, Tenggarong Photo: Agri
|
KutaiKartanegara.com - 09/12/2008 22:22 WITA
Sehari setelah Sholat Idul Adha 1429 Hijrah, Panitia Qurban Masjid Agung Sultan Sulaiman Tenggarong tadi siang melaksanakan pemotongan 16 ekor hewan qurban.
Pemotongan hewan qurban yang terdiri dari 12 ekor sapi dan 4 ekor kambing hingga pendistribusian daging qurban ini berlangsung tertib dan lancar.
Pasalnya, sehari sebelum Idul Adha, Panitia Qurban Masjid Agung telah membagikan kupon berwarna merah kepada 650 warga Kelurahan Panji atau di sekitar masjid yang berhak menerimanya.
Kendati demikian, banyak pula warga yang tidak memiliki kupon mendatangi masjid untuk meminta bagian daging qurban. "Warga yang tidak memiliki kupon diupayakan mendapat daging setelah semua pemegang kupon merah mendapatkan bagiannya," kata Djuremi.
Sementara dikatakan Kepala Dinas Peternakan Kukar drh H Suriansyah HM yang turut menyaksikan jalannya pemotongan hewan qurban, pihaknya menurunkan petugas kesehatan hewan untuk memeriksa kondisi daging hewan qurban setelah dipotong.
"Terutama organ-organ hewan qurban seperti hati, limpa dan paru, apakah memang benar-benar sehat dan layak untuk dikonsumsi. Jika kondisinya sehat, baru diberikan kepada petugas pembagian daging," jelasnya.
drh Gunawan saat memeriksa kondisi hati sapi sebelum diserahkan kepada petugas pembagian daging qurban Photo: Agri | | |
Dua Sapi Terkena Penyakit Cacing
Sementara dari pemeriksaan yang dilakukan, petugas kesehatan hewan Disnak Kukar menemukan ada 2 ekor sapi qurban yang terkena penyakit cacing.
"Seekor sapi ditemukan cacing pada bagian ususnya, sedangkan seekor lagi di bagian hatinya," ujar drh Gunawan sambil menunjukkan cacing kecil berwarna putih.
Menurut Gunawan, cacing-cacing yang menyerang organ lunak seperti hati, limpa, usus dan jantung sapi, jenisnya bisa mencapai 100 lebih. Di antaranya seperti cacing pita dan cacing Fasciola. "Cacing Fasciola biasanya menyerang hati sapi. Penyakitnya disebut penyakit Fasciolosis," paparnya.
Kendati sapi tersebut terkena penyakit cacing, lanjut Gunawa, dagingnya masih bisa dikunsumsi. "Hanya bagian yang terserang cacing saja seperti hati, limpa, paru atau usus, yang tidak boleh dikonsumsi. Jika dikonsumsi, bisa mengakibatkan gangguan kesehatan karena terjadi mutasi cacing ke dalam tubuh manusia," demikian ujarnya. (win/joe)
|