Antisipasi HIV/AIDS di Wilayah Delta Mahakam 180 Tenaga Penyuluh Dilatih
Pelatihan Tenaga Penyuluh HIV/AIDS di Kecamatan Muara Badak akhir Oktober lalu Photo: Dok. Total E&P Indonesie
|
KutaiKartanegara.com - 14/11/2008 19:25 WITA
Penyakit AIDS yang disebabkan oleh virus HIV merupakan salah satu penyakit menular yang masuk ke Indonesia sejak tahun 1987. Jumlah penderitanya terus meningkat dengan daerah penyebaran yang juga semakin luas.
Oleh karenanya, penyebarluasan informasi dan peningkatan pengetahuan kepada masyarakat menjadi keharusan sebagai upaya memutus mata rantai penularan penyakit tersebut.
Untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang penanggulangan HIV/AIDS itu, BPMIGAS-Total E&P Indonesie bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kutai Kartanegara (Kukar) menggelar Pelatihan Tenaga Penyuluh HIV/AIDS di wilayah Delta Mahakam.
Para peserta pelatihan tampak serius menyimak pemaparan dari pemateri Photo: Dok. Total E&P Indonesie | | |
Menurut Vice President Corporate Communication Government Relations & CSR Total E&P Indonesie, Judith Navarro Dipodiputro, kegiatan ini juga digagas bekerjasama dengan PKBI Kalimantan Timur serta Puskesmas setempat.
"Sasaran pelatihan adalah aparat pemerintahan dan tokoh masyarakat di 27 Kelurahan/Desa di wilayah Delta Mahakam yang meliputi Kecamatan Anggana, Muara Jawa, Samboja, Muara Badak dan Sanga-Sanga," ujarnya.
Ditambahkannya, pelatihan digelar secara bertahap dengan metode ceramah, diskusi dan curah pendapat. Pelatihan pertama digelar di Puskesmas Muara Badak pada 31 Oktober lalu, kemudian di Puskesmas Sungai Meriam, Kecamatan Anggana pada tanggal 3-4 November.
Suasana Pelatihan Penyuluh HIV/AIDS di Kecamatan Samboja Photo: Dok. Total E&P Indonesie | | |
Selanjutnya di Gedung PKK Kecamatan Muara Jawa pada 9-10 November dan Puskesmas Handil Baru, Kecamatan Samboja, pada Kamis (13/11) kemarin.
"Jumlah peserta pelatihan sebanyak 180 orang. Terdiri dari unsur Lurah atau Kepala Desa, Puskesmas, Ketua PKK Kecamatan, Kepala BPD, tokoh pendidik dan tokoh pemuda," jelasnya.
Menurut Judith, kegiatan pelatihan ini juga merupakan wujud partisipasi peran serta masyarakat dan pemerintah secara langsung dalam penanggulangan penyebaran HIV/AIDS.
"Lewat pelatihan ini, diharapkan adanya curah pengetahuan tentang bagaimana penanggulangan penyebaran HIV/AIDS kepada masyarakat di wilayah masing-masing," pungkasnya. (win)
|