Digelar 13-21 Desember 2008 Kesultanan Kutai Siap Laksanakan Erau Adat
Setelah vakum selama beberapa tahun, pesta adat Erau akhirnya akan kembali digelar tahun ini. Pembukaan hingga penutupan Erau 2008 akan dipusatkan di Keraton Kutai atau Museum Mulawarman Photo: Agri
|
KutaiKartanegara.com - 12/10/2008 18:31 WITA
Setelah vakum selama hampir 5 tahun, event seni budaya Erau dipastikan akan kembali digelar pada akhir tahun ini di ibukota Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Tenggarong. Menurut rencana, pelaksanaan Erau akan digelar mulai tanggal 13 hingga 21 Desember 2008.
Pihak Kesultanan Kutai Kartanegara ing Martadipura selaku penyelenggara Erau Adat Keraton Kutai menyatakan telah siap untuk melaksanakan seluruh rangkaian adat Erau baik yang ada di dalam maupun di luar istana.
"Pembukaan Erau akan dipusatkan di Keraton Kutai (Museum Mulawarman,red) pada 13 Desember mendatang, yang ditandai dengan ritual Mendirikan Ayu," ujar Menteri Sekretaris Keraton Kesultanan Kutai Kartanegara ing Martadipura, H Adji Raden Mohd Gondo Prawiro, Sabtu (11/10) lalu.
Kendati pembukaan dilaksanakan pada 13 Desember, lanjut Gondo Prawiro, pihak Keraton sudah akan menggelar sejumlah rangkaian ritual Erau Adat Keraton Kutai sejak H-10 jelang pembukaan Erau.
"Kita terlebih dahulu akan menggelar upacara adat Beluluh di kediaman Sultan Kutai H Adji Mohd Salehoeddin II, kemudian ritual adat lainnya seperti Merangin Malam hingga Menjamu Benua," jelas Gondo Prawiro yang juga Staf Ahli Bupati Kukar ini.
Menurutnya, pihak Kesultanan Kutai telah membentuk panitia internal yang diketuai Putera Mahkota AP Adipati Praboe Anoem Soerya Adiningrat guna mempersiapkan segala sesuatunya terkait seluruh acara adat Erau yang diselenggarakan pihak Keraton.
"Kami juga telah memeriksa sejumlah kelengkapan, termasuk dua naga Erau yang hampir 5 tahun ini belum pernah diturunkan. Alhamdulillah keduanya masih dalam keadaan baik dan tidak perlu perbaikan," ujarnya.
Ditambahkan Gondo Prawiro, berbeda dengan Erau sebelumnya yang mana pihak Kesultanan Kutai hanya fokus pada pelaksanaan tradisi budaya semata, makan kali ada sedikit perubahan paradigma.
"Atas sumbang saran dari Sultan Kutai, lewat pelaksanaan Erau ini keraton ingin turut memberdayakan ekonomi kerakyatan dengan membuat Pasar Rakyat di sekeliling tembok istana. Konsepnya masih kita godok dan akan dikoordinasikan dengan pihak terkait," imbuhnya. (win)
|