Peringati Hari Jadi ke-15 Bintek Luncurkan Film Independen
Pembina Bintek H Syamsul Khaidir didampingi pengurus Bintek lainnya meniup 15 batang lilin menandai peringatan hari jadi kelompok teater tersebut Photo: Agri
|
KutaiKartanegara.com - 11/08/2008 19:29 WITA
Perayaan hari jadi Bina Teater Kutai (Bintek) yang ke-15 berlangsung sederhana, Sabtu (09/08) malam lalu, di pelataran Studio Bintek, Kelurahan Loa Ipuh, Tenggarong.
Acara yang dihadiri sejumlah tokoh dan seniman Kutai Kartanegara (Kukar) ini dimeriahkan dengan pembacaan puisi dan penampilan kelompok musik oleh anggota Bintek.
Dan yang menarik, perayaan HUT Bintek ke-15 ditutup dengan penayangan perdana sebuah film independen perdana produksi Pondok Dongeng Bintek yang disutradarai seniman M Sabir HL.
Pemeran utama film Matahari di Tanah Kutai, Unind, tampil membawakan tembang Puteri Karang Melenu yang menjadi lagu tema film indie tersebut Photo: Agri | | |
Film independen bertajuk Matahari di Tanah Kutai yang berdurasi sekitar 30 menit ini mendapat apresiasi yang tinggi dari para hadirin.
Menurut M Sabir HL selaku sutradara, film tersebut merupakan garapan filmnya yang pertama setelah selama puluhan tahun menggeluti dunia teater di daerah ini.
"Film independen ini berangkat dari gagasan dan niatan untuk mengangkat potensi seni budaya Kutai Kartanegara. Meski tidak ada dana, ternyata film pendek ini bisa terwujud," kata Sabir.
Menurutnya, hal ini tak lepas dari kerjasama dan dukungan dari berbagai pihak seperti Plt Sekkab HM Aswin, jajaran Kantor Pusdatinkom Kukar, RSUD AM Parikesit, Dikluspora Kukar hingga pelaku teater di kota Tenggarong.
Sutradara M Sabir HL berharap agar kehadiran film tersebut dapat menggugah seniman Kukar lainnya untuk turut berkarya di bidang sinematografi Photo: Agri | | |
Dikatakan Sabir, konsep atau gagasan tidak akan jalan tanpa adanya niat kuat serta semangat kebersamaan dalam mewujudkan film independen ini. "Dengan semangat kebersamaan, film ini dapat diselesaikan dalam waktu yang cukup singkat," imbuhnya.
Sabir mengakui bahwa masih banyak kekurangan dari garapan film perdananya itu. "Namun saya berharap agar kehadiran film ini dapat menggugah semangat anak-anak muda di Kukar untuk melakukan hal yang sama seperti saya, yakni mengangkat potensi seni budaya daerah lewat film pendek," katanya.
Sementara dikatakan pembina Bintek, H Syamsul Khaidir, pihaknya menyambut baik gagasan digarapnya film independen itu. "Karena selama ini orang mengira untuk membuat film itu harus dengan biaya besar. Tetapi sebenarnya dengan peralatan sederhana pun, misalnya kamera ponsel, kita bisa manfaatkan untuk membuat film," tandasnya.
Menurut Syamsul Khaidir, sudah saatnya generasi muda di Kukar melirik bidang sinematografi. "Jangan putus asa atau tidak berdaya karena keterbatasan. Buktinya saudara Sabir bisa melakukannya. Jika memang ada ide berharga, tinggal dijalankan saja," pesannya. (win)
|