Pelajar SD Dilatih Tanggulangi Nyamuk DBD
drg Kuntijo saat memberikan materi kepada peserta pelatihan Photo: VICO Indonesia/Bastian
|
KutaiKartanegara.com - 31/07/2008 16:00 WITA
Upaya pemberantasan nyamuk penyebar virus Demam Berdarah Dengue (DBD) terus digalakkan di wilayah pesisir Kutai Kartanegara (Kukar). Seperti yang dilaksanakan di Kecamatan Marang Kayu, Selasa (29/07) lalu.
BPMIGAS-VICO Indonesia bekerjasama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kukar kembali menggelar Pelatihan Petugas DBD dan Juru Pemantau Jentik yang berlangsung di BPU Marangkayu. Pelatihan ini diikuti para pelajar dan guru SD, serta para kader kesehatan.
Di hadapan puluhan pelajar SD, Kasubdit P2P Dinkes Kukar drg Kuntijo MA mengatakan, Cara paling ampuh untuk memberantas nyamuk penyebar virus DBD ketika masih berbentuk telur dan jentik.
"Masyarakat harus mengetahui bahwa fogging hanya membunuh nyamuk dewasa, tetapi tidak membasmi jentik nyamuk yang jumlahnya ratusan kali lipat. Boleh jadi rumah adik-adik saat ini sudah menjadi 'Rumah Idaman Nyamuk'. Yakni rumah yang bak mandi jarang dikuras, tong sampah, pakaian banyak digantung, drum atau tandon bahkan pot bunga, semua itu merupakan tempat yang paling disenangi nyamu," ujarnya.
Kuntijo juga menyampaikan tips pertolongan pertama penyakit DBD. Bila suatu daerah sudah terjadi kasus DBD, waspadai bila ada gejala demam mendadak tanpa sebab yang jelas.
"Beri minum sebanyak-banyaknya dengan cara yang benar, kompres, beri obat penurun panas kecuali aspirin. Segera hubungi dokter/puskesmas terdekat. Jangan tunggu tanda bintik merah muncul atau penderita dalam keadaan tidak sadar (Dengue Shock Syndrome/DSS)," paparnya.
Menurut Kuntijo, penggunaan lotion anti nyamuk bukan merupakan jaminan bahwa seseorang akan terbebas dari gigitan nyamuk penyebar virus DBD. Untuk itu warga harus tetap waspada apalagi di musim hujan seperti saat ini.
Sementara pimpinan Puskesamas Marang Kayu dr Ruddy Kondoy menyampaikan terima kaih kepada VICO indonesia yang peduli terhadap upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat melalui program Pengembangan Masyarakat.
"Kami menyadari bahwa tanpa dukungan dari pihak perusahaan dalam hal ini BPMIGAS-VICO Indonesia, kegiatan semacam ini akan sulit kami laksanakan mengingat terbatasnya dana operasional Puskesmas. Apalagi Puskesmas Marang Kayu dalam kondisi yang sangat memprihatinkan setelah tertimpa musibah kebakaran pada 26 Juni lalu," katanya. (bas)
|