Menelusuri Foto Bersejarah di KITLV Leiden
Mr Jaap Anten menunjukkan sejumlah koleksi foto tempo doeloe kepada CEO KutaiKartanegara.com M Agri Winata Photo: Pusaka/Donald Tick
|
KutaiKartanegara.com - 12/06/2008 22:15 WITA
Banyak institusi di negeri Belanda yang masih menyimpan arsip dan dokumentasi bersejarah bangsa Indonesia di masa lalu, mulai dari buku atau suratkabar yang terbit ratusan tahun lalu hingga foto-foto tempo doeloe.
Salah satu institusi terbesar yang begitu rapi dalam pengarsipan dokumen tersebut adalah Koninklijk Instituut voor Taal-,Land-en Volkendkunde (KITLV) yang berada di kota Leiden, sekitar 200 km dari Amsterdam.
Senin (09/06) lalu, KutaiKartanegara.com didampingi Ketua Pusat Dokumentasi Kerajaan Indonesia (Pusaka) Belanda Mr Donald Tick berkesempatan untuk melihat lebih dekat institusi yang telah berusia lebih dari 200 tahun tersebut. Kedatangan KutaiKartanegara.com disambut Mr Jaap Anten dari seksi Special Collection Photographs KITLV di ruang kerjanya.
Lebih dari 40.000 foto tempo doeloe bisa diakses lewat internet. Namun masih puluhan ribu lagi yang hanya bisa diakses lewat komputer lokal KITLV Photo: Pusaka/Donald Tick | | |
"KITLV berdiri sejak tahun 1857 dengan memfokuskan diri pada koleksi Indonesia. Tidak hanya dalam bentuk foto atau gambar-gambar pada masa lalu, namun juga koleksi buku-buku, majalah dan suratkabar mengenai Indonesia," ujarnya.
Ditambahkan Mr Jaap Anten, saat ini KITLV telah memiliki koleksi lebih dari 200 buku dan 100.000 foto/gambar. Termasuk di dalamnya adalah ratusan foto pada masa pemerintahan Kesultanan Kutai Kartanegara ing Martadipura.
Mr Jaap Anten kemudian menunjukkan beberapa foto tempo doeloe dari tanah Kutai kepada KutaiKartanegara.com. Seperti beberapa foto Sultan AM Sulaiman, foto pernikahan Sultan AM Alimuddin saat masih menjadi putra mahkota di tahun 1886, hingga foto pernikahan Sultan AM Parikesit.
Tidak hanya foto kerabat Kesultanan Kutai yang masih tersimpan dengan baik. Foto-foto kehidupan masyarakat Kutai dan Dayak, aktivitas penambangan batubara dan migas, maupun foto-foto alam lingkungan di wilayah Kesultanan Kutai saat itu, termasuk wilayah Balikpapan dan Samarinda.
Selain menyimpan foto-foto tempo doeloe, KITLV juga mengoleksi buku tentang Hindia Belanda di masa lalu hingga Indonesia masa kini Photo: Agri | | |
Menurut Jaap Anten, sebagian besar foto tersebut diperoleh dari anggota KITLV. HIngga saat ini koleksi foto KITLV terus bertambah dan bisa dilihat bahkan dipesan lewat situs institusi tersebut yang beralamat di www.kitlv.nl.
Kendati demikian, tidak semua koleksi KITLV saat ini bisa dilihat di situs tersebut. "Saat ini baru 40.000 foto/gambar yang online, padahal masih banyak lagi koleksi yang belum tampil dan hanya bisa diakses di komputer lokal KITLV. Kami harap di tahun ini sekitar 100.000 koleksi foto sudah bisa dilihat secara online," imbuhnya.
Lewat situs KITLV tersebut, lanjutnya, masyarakat dari seluruh dunia bisa membeli langsung koleksi foto-foto tempo doeloe secara online dengan pembayaran menggunakan kartu kredit. Foto yang dipesan kemudian akan dikirim langsung ke alamat si pemesan.
Kendati demikian, biaya yang dipatok tentu saja lumayan mahal. Untuk cetak satu lembar foto/gambar ukuran kartu pos saja dikenakan biaya sebesar EUR 6 (sekitar Rp 85 ribu-red). Sedangkan ukuran poster A3, biaya yang dipatok sebesar EUR 12. (M. Agri Winata)
|