Kukar Ikuti Gebyar Wisata Nusantara 2008
Suasana stan Disparbud Kukar di arena Gebyar Wisata Nusantara 2008 di Balai Kartini, Jakarta Photo: Agri
|
KutaiKartanegara.com - 31/05/2008 01:31 WITA
Untuk memperkenalkan potensi wisata dan seni budaya kepada masyarakat maupun pelaku industri pariwisata, Dinas Pariwisata Kutai Kartanegara (Kukar) mengikuti event Gebyar Wisata Nusantara 2008 yang berlangsung selama 5 hari di Balai Kartini, Jakarta.
Kegiatan yang diikuti sekitar 200 Pemerintah Daerah se-Tanah Air ini dibuka secara resmi oleh Menteri Kebudayaan dan Pariwisata RI Jero Wacik, Kamis (29/05) lalu, ditandai dengan pemukulan gong dan peninjauan ke seluruh stan pameran Gebyar Wisata Nusantara 2008.
Kabupaten Kukar sendiri menempati sebuah stan berukuran 4x4 meter yang terletak di sudut Ruang Kartika Balai Kartini. Materi yang disuguhkan Kukar meliputi barang-barang kerajinan tangan khas suku Dayak, tayangan lagu daerah dan profil pariwisata Kukar.
Buku-buku maupun brosur-brosur wisata Kukar termasuk yang dicari oleh para pengunjung event garapan Departemen Kebudayaan dan Pariwisata RI ini. “Melalui event ini, kita ingin mempromosikan dunia pariwisata di daerah kita,” ujar Wakil Kepala Dinas Pariwisata & Budaya Kukar, Jhon Ribel, selaku pimpinan rombongan.
Lewat Gebyar Wisata Nusantara, Kukar memperkenalkan potensi wisata dan kekayaan seni budayanya Photo: Agri | | |
Selain ikut ambil bagian dalam pameran Gebyar Wisata Nusantara, lanjutnya, Kukar juga mengirimkan rombongan kesenian yang turut berpartisipasi memeriahkan pentas Festival Seni & Budaya Nusantara serta Festival Busana Pengantin Daerah.
“Untuk Festival Seni & Budaya, kita membawa kelompok Sanggar Seni Kumala yang tampil membawakan 3 buah tarian tradisional Kutai dan Dayak. Sedangkan Festival Busana Pengantin Daerah, Kukar diwakili oleh Putra-Putri Duta Wisata Kukar 2007 yakni Wawan dan Nur Hikmah,” terangnya.
Sementara dikatakan pimpinan Sanggar Seni Kumala, H Syahliansyah, di pentas Festival Seni & Budaya Nusantara tersebut pihaknya menyuguhkan 3 buah mata tari. “Yakni Tari Jepen Samuning Anak Dara, Tari Kancet Lasan Po’ Buruy dan Tari Gantar Pahlawan,” ujar H Syahliansyah. (win)
|